“AKU TAHU
segala pekerjaanmu.”” AKU TAHU kesusahanmu
dan kemiskinanmu.””AKU TAHU dimana
engkau diam.””AKU TAHU segala
pekerjaanmu.”…”AKU TAHU segala pekerjaanmu.” “AKU
TAHU segala pekerjaanmu” (Wahyu 2:2,9,13,19;3:1,8,15).
Pesan sama “Aku tahu segala pekerjaanmu”
yang disampaikan kepada tujuh jemaat merupakan penegasan bahwa Yesus tahu
segala sesuatu tentang mereka. Yesus ingin agar jemaat dapat mengembangkan potensinya
dan hidup sesuai dengan rancangan-Nya. Kristus tahu segala sesuatu mengenai
Yohanes. Dia punya rencana dan tujuan bagi hidup nabi itu. Yesus menyadari
bahwa sang nabi mampu menerima penglihatan-penglihatan yang kemudian membentuk
inti pesan Kitab Wahyu (Wahyu 1:1). Dengan menuliskan kitab ini, Yohanes sedang
melaksanakan rencana Yesus bagi hidupnya (ayat 11, 19).
Tuhan punya rancangan dan rencana bagi
kehidupan setiap orang. Dia mengatakan kepada Yeremia, “Sebelum Aku membentuk
engkau dalam rahim ibmu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” (Yeremia 1:5). Jika Tuhan punya rencana unik
bagi Yeremia dan Yohanes, juga bagi tujuh jemaat, maka tak diragukan lagi Dia
juga punya rencana khusus bagi setiap kita. Tapi rancangan Allah untuk
temperamen dan tujuan rohani kita tidak selalu demikian jelas.
Istri saya, Pamella, pernah yakin bahwa
rancangan Allah bagi dirinya adalah menjadi isteri pendeta dan melakukan sesuai
posisi itu. Tetapi, setelah beberap waktu, dia pun menyadari bahwa itu hanyalah
tujuan sekunder. Meskipun sangat mendukung saya, itu bukanlah misi unik yang
Allah tetapkan baginya. Lalu selang satu dekade penuh, dia membuktikan diri
menjadi seorang ibu penuh waktu serta guru sekolah. Tanggung jawab seperti itu,
baik dulu maupun sekarang, sangat penting, dan banyak orang, seperti halnya,
Maria, Ibu Yesus, menemukan kepenuhan tujuan di dalamnya. Namun istri saya
masih sering frustrasi dan hampa, merasa bahwa bukan hanya itu rancangan Allah
bagi dirinya. Belum lama berselang, dia menyibukkan diri dengan terjun ke dalam
dunia pendidikan universitas, bergelut dalam keterampilan hortikultura serta
desain lanskap. Aktivitas ini sesekali sangat memberi kepuasan, namun demikian,
ia masih dihantui pertanyaan : Apakah
hanya ini yang Allah ingin aku lakukan?
Sebenarnya, ketidakpastiannya adalah
berkat besar. Hal itu telah membuat istri saya
menekuni proses bagaimana orang-orang jadi mengenal rancangan serta
rencana Allah bagi mereka.. bagaimana dengan Anda? Jika ya, apakah Anda telah
mewujudkannya, atau apakah Anda membiarkan kekhawatiran-kekhawatiran dalam
hidup ini membuat Anda berpaling dari-Nya?
Tuhan, aku menyerahkan diriku
sepenuhnya dalam rancangan dan rencana-Mu bagiku. Aku bersedia melakukan
kehendak-Mu.