“…Dan mereka berseru dengan suara nyaring,
katanya: "BERAPA LAMAKAH LAGI,
YA PENGUASA yang kudus dan benar,
Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang
diam di bumi?" Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah
putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus BERISTIRAHAT SEDIKIT WAKTU LAGI HINGGA GENAP JUMLAH KAWAN-KAWAN PELAYAN
DAN SAUDARA-SAUDARA MEREKA, YANG AKAN DIBUNUH SAMA SEPERTI MEREKA.” (Wahyu
6:9-11).
Seseorang dapat membaca kalimat di akhir ayat ini dalam dua
cara yang berbeda. Dalam arti literal, sepertinya menganjurkan bahwa
orang-orang mati syahid di masa depan perlu melalui semacam “penyelesaian”
sebelum kematian mereka. Tetapi kebanyakan penerjemah Alkitab menambahkan
beberapa kata untuk melengkapi gambaran yang ada. “Sampai jumlah kawan-kawan
pelayanan dan saudara-saudara mereka yang dibunuh seperti mereka akan
dilengkapi.” Artinya, masa akhir tidak akan datang sebelum sejarah mencata jumlah jumlah tertentu dari orang yang
mati syahid.
Ide ini sangat populer dalam Yudaisme di abad pertama.
Pernyataan-pernyatan serupa Wahyu 6:9-11
juga muncul dalam 1 Henokh 47:1-4 dan 4 Ezra 4:35-37. Penulis 4 Ezra
menulis buku ini sebagai reaksi terhadap penghancuran Yerusalem pada tahun 70,
memiliki lebih banyak kemunduran dari pada kemajuan. Janji-janji dan
nubuatan yang luar biasa bercampur
dengan pengkhianatan, kemurtadan dan kekecewaan. Pada waktu penyusunan 4 Ezra, harapan bangsa
Yahudi menjadi sebuah bangsa telah lenyap. Sehingga kata-kata Ezra diucapkan
berulang-ulang dalam nada dukacita. Dalam “penglihatannya”, Ezra bergumul
dengan sejumlah orang Yahudi yang kehilangan hidupnya pada tahun 70 A.D.
Bagaimanakah Allah dapat menggenapi janji-janji-Nya ketika umat pilihannya
menghadapi penderitaan besar? Malaikat Uriel menjawab, bahwa keseluruhan masa,
memang penuh dengan kesedihan dan kelemahan. Hanya di masa mendatanglah
janji-janji Tuhan itu akan dipenuhi.
“Berapa lama dan kapankah hal ini akan berakhir?” Ezra
bertanya. Uriel berkat kepadanya, “Tidakkah jiwa-jiwa yang benar menanyakan hal
ini juga?” Jawab Tuhan kepada mereka, “Pada waktu jumlah mereka yang seperti
dirimu akan dipenuhi.’ Jawaban seperti itu mungkin tidak memuaskan kita saat
ini, tetapi hal itu menggambarkan bahwa penderitaan ada maksudnya, batasnya,
dan tujuan akhirnya. Kita tak akan pernah melihat keadilan sepenuhnya di dunia
ini, hanya ada di dunia yang akan datang.
Tuhan, tolong aku untuk selalu percaya
bahwa Allah memegang kendali baik untuk saat ini dan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar