“Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu
karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia,
yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." SEBAB SUDAH TIBA
HARI BESAR MURKA MEREKA DAN SIAPAKAH YANG DAPAT BERTAHAN? (Wahyu 6:16,17)
Seorang teman saya, Jim, menerima undangan untuk memberikan
kuliah di Bangkok, Thailand. Salah seorang mahasiswanya adalah seorang pendeta
yang melayani bagian timur laut negara tersebut, dekat dengan perbatasan Kamboja.
Karena salah seorang anaknya sakit, pendeta tersebut memutuskan untuk pulang ke
rumah berakhir pekan dan mengundang dosennya ikut bersamanya. Setelah semalaman
berkendara naik bus, yang merupakan suatu petualangan, kedua pria tersebut tiba
di sebuah pesawahan indah dan tenang di pedesaan Thailand. Rumah si pendeta
berada di lokasi yang sama dengan gereja, dan mereka menikmati ibadah dan
khotbah yang menyenangkan bersama penduduk setempat. Setelah makan siang
bersama dan berbincang-bincang, kedua pria tersebut bersiap-siap untuk
mengunjungi beberapa anggota di distrik lain.
Pengalaman yang sangat menyenangkan bagi Jim melihat rumah
penduduk yang ramah ini dan menikmati hidangan tradisional Thai berupa nasi
lengket yang dicelup dengan berbagai macam saus, mulai dari yang tidak pedas
hingga yang sangat berbumbu.
Ketika Jim dan si pendeta pulang ke rumah, dan kemudian
bersiap-siap untuk beristirahat, istri sang pendeta berada di kamar mandi
sedang membetulkan colokan kabel mesin cuci. Tiba-tiba saja aliran listrik
menyengatnya. Dia berteriak memanggil suaminya. Untungnya, si pendeta bukan
hanya berada dekat situ tapi terpikir olehnya untuk memutuskan aliran listrik,
bukannya menyentuh sang isteri dan menambah jumlah yang terseterum. Dibutuhkan
waktu sejam bagi sang isteri untuk pulih kondisinya. Meskipun sahabat saya
tidak paham bahasa Thai, dia tahu bahwa isteri sang pendeta bersemangat
bercerita pada setiap orang mengenai lupunya dia dari maut itu.
Dalam ayat di atas, hadirat Allah dan Anak Domba dapat disamakan
dengan sengatan aliran listrik bagi mereka yang mengalami kedatangan Kristus.
Tanpa belas kasih dan pelindungn Yesus Juruselamat kita, para pendosa tidak
mampu menahan goncangan kehadiran Allah. Namun dalam Wahyu 7 menjelaskan bahwa
ke-144.000 orang dan kumpulan orang banyak akan mampu berdiri pada hari itu.
Bagi mereka yang telah dibasuh di dalam darah Anak Domba (Wahyu 7:14), Dia
bertindak sebagai penyekat bagi kekuatan luar biasa dari hadirat Allah. Bahkan
saat ini kemampuan-Nya untuk menyelamatkan kita hanya sejauh doa.
Tuhan, aku sangat bersyukur karena
Engkau memperhitungkan kebenaran Yesus kepadaku setiap hari. Bantu aku untuk
sepenuhnya menyadari kebutuhanku akan Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar