“Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya:
"BERAPA LAMAKAH LAGI, YA PENGUASA
YANG KUDUS DAN BENAR, ENGKAU TIDAK MENGHAKIMI DAN TIDAK MEMBALASKAN DARAH KAMI
KEPADA MEREKA YANG DIAM DI BUMI?" DAN KEPADA MEREKA MASING-MASING
DIBERIKAN SEHELAI JUBAH PUTIH, dan
kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi
hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan
dibunuh sama seperti mereka.” (Wahyu 6:9-11)
Orenthal James Simpson, atau yang lebih dikenal sebagai
“O.J” atau “The Juice”, adalah
seorang penjaga belakang terkenal dalam sejarah sepakbola Amerika. Pelatihnya
di University of Southern Clifornia,
John Mckay, berkata tentang pemain bintangnya ini : “Simpson bukan hanya pemain
terbaik yang pernah saya punya, dia pemain terbaik yang siapapun pernah
miliki.” Prestasinya di Liga Sepak Bola Nasional termasuk rushing yard (jarak yang dicapai pada saat bola dilemparkan)
terbanyak dalam satu musim dan dalam sebuah pertandingan, juga skor touch down (berhasil membawa bola ke
daerah tujuan) paling banyak dalam satu musim.
Setelah
pensiun dari sepak bola, Simpson menghabiskan waktunya bekerja sebagai
komentator olahraga, dan bermain golf. Sementara dia masih bersama dengan istri
pertamanya, dia bertemu dengan seorang gadis pramusaji berusia 17 tahun, Nicole
Brown, lalu menikahinya pada tahun 1985. Setelah menjalani “pernikahan yang
sulit”, Nicole mengajukan cerai di tahun 1992.
Lalu
terjadi pembunuhan pada istrinya, Nicole, namun Simpson dibebaskan pengadilan
dari tuduhan pembunuhan terhadap istrinya. Tapi dia kehilangan teman-temannya,
terutama mereka dari golongan atas Los Angeles. The Rivera Country Club, dimana dia anggota klub golf mengatakan
kepada bisnis manajernya, bahwa Simpson sudah tidak di sambut lagi di tempat
itu.
Pengadilan
O.J. Simpson adalah satu cerita di mana teman-teman dekatnya pun percaya bahwa
dia bersalah atas pembunuhan itu. Akan tetapi, dia telah dibebaskan dari
kejahatan tersebut. Hal ini berlawanan dengan situasi yang ada dalam ayat renungan
kita : “Berapa lama lagi?” adalah satu teriakan protes. Orang-orang suci ini
tidak bersalah, akan tetapi pengadilan manusia telah menyatakan mereka
bersalah. Kabar baiknya adalah pengadilan tertinggi akan membalikkan keputusan
ini. walaupun pembersihan nama mereka tidak akan didengar orang sampai akhir
nanti, tetapi mereka telah menjadi para pemenang.
Tuhan,
dalam dunia yang penuh dengan kepura-puraan dan tuduhan palsu ini, bantu aku
untuk selalu berpegang pada kebenaran dan memercatai pembersihan nama yang
telah Engkau janjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar