Senin, 13 Mei 2013

11 Mei



“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "BERAPA LAMAKAH LAGI, YA PENGUASA YANG KUDUS DAN BENAR, ENGKAU TIDAK MENGHAKIMI DAN TIDAK MEMBALASKAN DARAH KAMI KEPADA MEREKA YANG DIAM DI BUMI?" DAN KEPADA MEREKA MASING-MASING DIBERIKAN SEHELAI JUBAH PUTIH, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.” (Wahyu 6:9-11)

Orenthal James Simpson, atau yang lebih dikenal sebagai “O.J” atau “The Juice”, adalah seorang penjaga belakang terkenal dalam sejarah sepakbola Amerika. Pelatihnya di University of Southern Clifornia, John Mckay, berkata tentang pemain bintangnya ini : “Simpson bukan hanya pemain terbaik yang pernah saya punya, dia pemain terbaik yang siapapun pernah miliki.” Prestasinya di Liga Sepak Bola Nasional termasuk rushing yard (jarak yang dicapai pada saat bola dilemparkan) terbanyak dalam satu musim dan dalam sebuah pertandingan, juga skor touch down (berhasil membawa bola ke daerah tujuan) paling banyak dalam satu musim.
Setelah pensiun dari sepak bola, Simpson menghabiskan waktunya bekerja sebagai komentator olahraga, dan bermain golf. Sementara dia masih bersama dengan istri pertamanya, dia bertemu dengan seorang gadis pramusaji berusia 17 tahun, Nicole Brown, lalu menikahinya pada tahun 1985. Setelah menjalani “pernikahan yang sulit”, Nicole mengajukan cerai di tahun 1992.
Lalu terjadi pembunuhan pada istrinya, Nicole, namun Simpson dibebaskan pengadilan dari tuduhan pembunuhan terhadap istrinya. Tapi dia kehilangan teman-temannya, terutama mereka dari golongan atas Los Angeles. The Rivera Country Club, dimana dia anggota klub golf mengatakan kepada bisnis manajernya, bahwa Simpson sudah tidak di sambut lagi di tempat itu.
Pengadilan O.J. Simpson adalah satu cerita di mana teman-teman dekatnya pun percaya bahwa dia bersalah atas pembunuhan itu. Akan tetapi, dia telah dibebaskan dari kejahatan tersebut. Hal ini berlawanan dengan situasi yang ada dalam ayat renungan kita : “Berapa lama lagi?” adalah satu teriakan protes. Orang-orang suci ini tidak bersalah, akan tetapi pengadilan manusia telah menyatakan mereka bersalah. Kabar baiknya adalah pengadilan tertinggi akan membalikkan keputusan ini. walaupun pembersihan nama mereka tidak akan didengar orang sampai akhir nanti, tetapi mereka telah menjadi para pemenang.

Tuhan, dalam dunia yang penuh dengan kepura-puraan dan tuduhan palsu ini, bantu aku untuk selalu berpegang pada kebenaran dan memercatai pembersihan nama yang telah Engkau janjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar