“Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang
kedua berkata: "Mari!" Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda
merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa
UNTUK MENGAMBIL DAMAI SEJAHTERA DARI
ATAS BUMI, SEHINGGA MEREKA SALING MEMBUNUH, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.” (Wahyu
6:3,4)
Akar
kekerasan adalah tidak adanya damai sejahtera. Dimana orang-orang menolak
Injil, damai sejahtera pun lenyap dari muka bumi. Pria dan wanita terpisah dari
pasanngannya, orang tua, anak-anak, dan sahabatnya (Matius 10:32-36). Semua
orang berusaha mengamankan keamanan pribadi mereka dengan mengorbankan orang lain
dan damai sejahtera mereka. Sebagai akibatnya, timbul kekacauan yang mengarah
kepada kekerasan. Di lain pihak, hadirnya Injil dalam kehidupan seseorang
membawa kedamaian sejati. Saya tidak perlu mempertahankan hak-hak saya, karena
saya sudah memiliki semua yang saya butuhkan di dalam Yesus. Jika tidak
demikian, bahkan permasalahan terkecil sekalipun bisa mengarah pada kekerasan.
The Chicago Cubs
tidak pernah memenangkan penghargan Liga Nasional semenjak tahun 1945, tetapi
mereka hanya tinggal sedikit lagi untuk dapat memenangkan pertandingan World Series. Skornya 3-0 untuk Cubs pada
babak ke delapan. Sebuah bola buruk tampak seakan-akan mendarat pada bagian
atas dinding yang memisahkan lapangan dengan penonton di bagian sudut kiri.
Moises Alou, pemain sayap kiri Cubs,
berlari kencang ke arah dinding dan melompat
tinggi di udara, mengulurkan sarung tangannya melewati dinding.
Tampaknya sekan-akan dia bisa menangkap bola.
Tepat
pada saat itu seorang penggemar meraih dengan sarung tangannya sendiri. Bola
itu mengenai sarung tangan si penggemar dan terjatuh ke tribun penonton. Alou
mendarat di tanah dan memberi isyarat marah kepada si penggemar. Entah
bagaimana, insiden tersebut tampaknya menguras emosi The Cubs. Lawan mereka The
Florida Marlins, melaju mencetak 8 angka pada babak itu dan akhirnya
memenangkan pertandingan World Series.
Keadaan
memburuk di tribun penonton. Aparat keamanan segera menggiring penggemar tadi
keluar dari lapangan, dia menutupi kepalanya karena penonton yang lain mencerca
dan beberapa berteriak, “Bunuh dia!” Ironisnya adalah, Bartman sebenarnya
penggemar tim Cubs yang sangat
bersedih atas perbuatannya sendiri. Ketika dia melihat bola itu datang, dia
berkata, “Mata saya terpaku pada bola itu… saya terbawa suasana, sampai saya
tidak melihat Moises Alou di sana.”
Ketidakhadiran
Injil, dalam masalah sepele sekalipun, dapat menjadi dasar timbulnya kekerasan
manusia. Hanya hubungan dengan Yesus Kristus satu-satunya jalan kepada
kedamaian sejati.
Tuhan,
tolong aku untuk berpikiran yang benar. Biarlah damai sejahtera dari-Mu dapat
kuberikan juga kepada orang di sekitarku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar