Jumat, 31 Mei 2013

31 Mei

MEREKA TIDAK AKAN MENDERITA LAPAR DAN DAHAGA LAGI, DAN MATAHARI ATAU PANAS TERIK TIDAK AKAN MENIMPA MEREKA LAGI. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7:16,17).

Saya tidak akan melupakan lembah Raja-raja! Ketika itu saya sedang mengunjungi Mesir bersama sekelompok mahasiswa tingkat master. Karena di Mesir hujan jarang turun, sebagian besar negara tersebut menghijau dalam raduia tiga hingga lima mil dari Sungai Nil, tetapi lewat dari itu, pat padang gurun yang gersang. Tanah merupakan serbuk halus tanpa sehelai lalanh pun!
Untuk tiba di lembah Raja-raja, kami menyeberangi sisi barat Sungai Nil naik perahu lalu berkendara naik bus kurang lebih beberapa mil hingga barada di jalur zona irigasi. Suhunya sekitar 50˚C atau 122˚F dan sangat kering. Kami mengunjungi makam Raja Tut dan beberapa lainnya hari itu. Karena makam-makam itu merupakan gua-gua buatan, sungguh melegakan dapat memasukinya untuk beberapa saat. Namun segera kami mendapati bahwa para pengunjung membawa kelembapan tersediri ke dalam makam. Kelembapan yang tinggi mengalahkan suhu yang lebih sejuk di bawah tanah. Jadi selama beberapa jam perpaduan antara suhu tingggi du luar dengan kelembapan di bawah tanah menguras tenaga kami, hingga kami kelelahan dan sangat haus.
Saat kembali ke bus, tidak ada yang lebih kami inginkan selain segera kembali ke hotel yang ber-AC. Tapi ternyata tidak demikian. sopir bersikeras membawa kami ke toko batu pualam putih favoritnya. Dengan kesal kami memasuki toko tersebut. Tiba-tiba, di sudut gelap toko tersebut saya melihat sebuah kulkas kecil dengan tanda Sprite di atasnya. Di dalamnya terdapat lusinan botol-botol Sprite! Segera saya membeli satu dan meminumnya sekali teguk. Lalu saya membeli satu lagi, dan lagi, dan lagi. Agaknya saya tidak bisa berhenti. Grup kami menyikat habis seluruh isi kulkas dalam waktu beberapa menit saja.
Para sarjana mengamati uraian tentang surga di dalam Kitab Wahyu sebagai sesuatu yang negatif. Bukannya menjelaskan seperti apa surga nantinya, pasal itu malah menjelaskan tidak seperti apa surga nantinya. Surga itu bukan tempat dimana kita akan merasa lelah, lapar, dan haus. Bukan juga tempat seperti Lembah Raja-raja, dimana panas membakar kita. Tidak aka nada lagi air mata di sana. Kehidupan surgawi  berarti tiadanya segala sesuatu yang akan menyakiti atau membuat kita menderita. Dan jika di surga tidak aka nada kulkas berisi Sprite saat kita membutuhkannya, di sana aka nada sesuatu yang lebih baik!


Tuhan, aku berdoa, supaya Engkau membuat pikiranku terfokus pada masa depan yang luar biasa yang telah Engkau sediakan bagiku, yaitu surgawi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar