“Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul
dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia
berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk
merusakkan bumi dan laut, katanya: “JANGANLAH
MERUSAKKAN BUMI ATAU LAUT ATAU POHON-POHON SEBELUM KAMI MEMETERAIKAN
HAMBA-HAMBA ALLAH KAMI PADA DAHI MEREKA!” (Wahyu 7:2,3)
Latar
belakang Wahyu7 ada dalam ayat terakhir pasal 6. “Sebab sudah tiba hari besar
murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan? ” (Wahyu 6:17). Tujuan Wahyu 7
adalah memberi jawaban atas pertanyaan
ini di akhir Wahyu 6 : “Siapakah [di akhir zaman] yang dapat bertahan? ”
Jawabannya muncul dalam dua bagian : 144.000 orang (Wahyu 7:1-8), dan kumpulan
orang banyak (ayat 9-17).
Latar
belakang pasal ini menggetarkan. Lokasinya di Yerusalem, tahunnya sekitar 586
SM. Dalam sebuah penglihatan, sahabat-sahabat Yeheskiel memangil para pengawal
kota. Sang nabi megawasi saat enam pria mendekati Bait Allah dari utara bersenjata
mematikan di tangan. Pria ketujuh menyertai mereka, dan dia membawa alat
penulis. Ketujuh orang itu memasuki pelataran Bait Allah dan berdiri di samping
altar mezbah tembaga (Yeh. 9:1,2).
Lalu
hal menkjubkan terjadi. Disaksikan semua orang, kemuliaan Allah terangkat dari
atas tabut perjanjian dan berdiam di pintu Bait Allah! Allah sendiri berseru
kepada pria dengan alat penulis dan berkata, “Berjalanlah dari tengah-tengah
kota, Yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh
kesah karena segala perbuatan keji yang dilakukan disana” (ayat 4). Lalu dia
memerintahkan keenam orang lainnya mengikuti dia dan membantai orang-orang tua
dan muda, pria dan wanita, tanpa belas kasihan. “Tetapi semua orang yang
ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat
kudus-Ku” (ayat 6). Dan mereka memulai pembantaian di antara tua-tua yang
berdiri di depan Bait Allah (ayat 7).
Tampaknya
Wahyu 7 menawarkan sekilas gambaran tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman
dalam sejarah bumi : Pengumuman akhir, tanda simbol di dahi, dunia dihadapkan
pada penghakiman, dan Allah menyelamatkan umat-Nya. Pada akhirnya Allah dapat
membedakan mereka yang berkomitmen kepada Allah dan yang tidak. Umat-Nya akan
sering mengalami penderitaan di tangan orang lain karena nama-Nya. Namun pada
akhirnya Allah akan mengumumkan dengan jelas siapa-siapa saja yang menjadi
milik-Nya.
Tuhan,
adegan penghakiman sungguh menggetarkan. Tolong aku untuk memahaminya dengan
iman yang tenang. Meteraikanlah aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar