“Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan
UCAPAN SYUKUR kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya” (Wahyu 4:9).
Istri saya mempunyai saudara laki-laki dan perempuan. Mereka
adalah Bob dan DeAnna Gulke. Beberapa saat yang lalu mereka membagikan satu
cerita lucu yang baik untuk dipikirkan. Dalam cerita itu, seseorang mendapatkan
kesempatan luar biasa untuk menikmati sebuah tur surga, di pandu oleh Santo
Petrus. Pada suatu saat, mereka berjalan berdampingan di dalam sebuah ruang
kerja yang besar yang dipenuhi banyak malaikat.
Santo Petrus berhenti di bagian pertama ruang itu dan
berkata, “Tempat ini adalah tempat penerimaan. Di sini kami menerima dan
mengurus semua permintaan doa.” Turis surga ini melihat ke sekelilingnya dan
memperhatikan banyak sekali malaikat sedang menyortir segala macam permohonan
dari segala penjuru dunia.
Tur ini kemudian berlanjut ke bagian kedua dalam ruang kerja
itu. “Tempat ini adalah bagian pembungkusan dan pengiriman,” jelas Santo
Petrus. “Di sini kasih karunia dan berkat diproses dan dikirimkan kepada mereka
yang memintanya.” Lagi-lagi tempat ini sangat sibuk sekali. Malaikat-malaikat
bekerja keras, karena banyak sekali berkat yang telah diminta dan sedang
dibungkus untuk dikirimkan ke bumi.
Akhirnya mereka tiba di sudut ruang kerja lain, mereka
berdua berhenti di sebuah tempat kecil. Turis surga itu terkejut, karena di
tempat itu hanya ada satu malaikat, dan malaikat ini tidak melakukan apa-apa.
“Tempat ini adalah tempat ucapan syukur,” Santo Petrus memberitahukan.
“Tetapi, mengapa tidak ada kegiatan di tempat ini?” Tanya
turis surga.
Santo Petrus menghela nafas dan berkata, “Sangat
menyedihkan, setelah manusia menerima berkat-berkat mereka, hanya sedikit yang
mengirimkan ucapan syukur dan terima kasih.”
“Bagaimana caranya kita bersyukur atas berkat-berkat yang
telah diberikan Allah?”
“Mudah saja,” jawab Santo Petrus, “Katakan saja, Terima
kasih, Tuhan.”
Tetapi bagaimana kalau kita merasa tidak pernah menerima
berkat Tuhan? Bagaimana kalau hidup ini menurut Anda hanyalah serentetan kemalangan
dan bencana? Bukankah seharusnya malaikat di ruang terima kasih tadi
diberhentikan saja dari pekerjaannya? Seperti dalam sebuah kamus, berkat-berkat
yang tidak kita syukuri kepada Tuhan, memenuhi semua halaman. Mulai dari A
sampai Z – Tuhan telah memberikan banyak hal untuk masing-masing kita. Kapan
Anda terakhir mengucapkan syukur untuk salah satunya? Marilah kita mulai
mengucap syukur hari ini.
Tuhan, aku menyadari banyak sekali
berkat yang telah Engkau berikan, tetapi aku lupa mengucapkan syukur kepada-Mu.
Hari ini aku berterima kasih untuk hidupku dan segala hal yang telah Engkau
perbuat bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar