Jumat, 12 April 2013

13 April


"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; SEBAB ENGKAU TELAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU; DAN OLEH KARENA KEHENDAK-MU SEMUANYA ITU ADA DAN DICIPTAKAN." (Wahyu 4:11)

Ada tiga pertanyaan filosofis terbesar dalam hidup, yaitu : Mengapa kita ada di sini? Dari mana kita berasal? Ke mana kita akan pergi? Kita mengamati ketiga pertanyaan ini ada dalam Wahyu 4 dan 5, dan paling jelas diterangkan dalam ayat renungan kita hari ini.
Mengapa kita ada disini? Untuk berpartisipasi dalam penyembahan yang berkelanjutan  yang dipenuhi rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakan kita.
Dari mana kita berasal? Kita berasal dari pikiran dan hati Tuhan, yang telah memberikan bentuk kepada pemikiran-Nya itu ketika Dia menciptakan kita.
Ke mana kita akan pergi? Kita akan pergi untuk hidup bersama-Nya dalam alam yang penuh dengan kasih dan damai sejahtera.
Sungguh konsep yang sangat menyenangkan untuk dijalani. Wahyu dapat menggambarkan hal ini lebih baik dari pada jawaban umum yang diberikan seseorang pada saat menjawab tiga pertanyaan di atas tadi. Dan kebanyakan orang mungkin hanya mengangkat bahu mereka bila pertanyaan ini ditanyakan kepada mereka.
Tanpa wahyu atau penglihatan dari Tuhan, masa depan terlihat sangat kelam. Ilmu pengetahuan mengamarkan kita bahwa dalam waktu dekat tabrakan antara bumi dan komet atau asteroid kemungkinan besar akan tejadi. Pada tahun 1908, sebuah meteor yang lebarnya hanya 50 meter telah mengakibatkan kerusakan ratusan hektar di Siberia. Kalau saja meteor yang jatuh berukuran sama seperti asteroid yang baru-baru ini melewati dekat dengan bumi, kerusakan yang ditimbulkan mungkin akan lebih besar lagi. Bahaya yang lain juga sedang mengancam kita, misalnya mutasi virus dan senjata pembunuh massal. Dan walaupun kita selamat dari bencana-bencana itu, matahari akan meledak  satu saat nanti, membentuk sebuah nova (cahaya serta panas yang besar) yang akan melelehkan planet-planet dan segala sesuatu  yang ada di dalamnya sampai kepada intinya.
Banyak orang menganggap remeh sudut pandang Kristiani. Mereka tidak menyadari seberapa besar hal itu memberikan stabilitas dan makna  terhadap hidup ini. Tanpa sudut pandang itu, makan dan minum, terjaga dan tidur, cenderung menjadi suatu rutinitas yang hampa tanpa makna.

Tuhan, tolong aku untuk bisa menghargai amaran-amaran yang telah Kau berikan. Buka mataku untuk melihat tujuan utama dari keberadaanku di dunia ini. Biarlah hari ini aku dapat berguna bagi kehidupan seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar