“Dan sekeliling takhta itu ada DUA PULUH EMPAT
TAKHTA, DAN DI TAKHTA-TAKHTA ITU DUDUK DUA PULUH EMPAT TUA-TUA, YANG MEMAKAI
PAKAIAN PUTIH DAN MAHKOTA EMAS DI KEPALA MEREKA.” (Wahyu 4:4)
Di sepanjang abad, salah satu isu utama dalam Wahyu 4 adalah
sehubungan dengan 24 tua-tua yang muncul juga di beberapa pasal lainnya.
Siapakah mereka? Dari mana mereka datang? Apakah peran mereka sehubungan dengan
takhta Allah? Ke-24 tua-tua duduk mengelilingi takhta Allah dan masing-masing
duduk di takhta yang terpisah. Mereka terlihat seperti makhluk surgawi atau
sejenisnya, tetapi Kitab Wahyu tidak pernah menjelaskan siapa mereka
sebenarnya. Mari kita lihat beberapa angka penting : 3, 4, 7, dan 12. Lalu akar
bilangan untuk tua-tua itu adalah 12. Dan 12 + 12 = 24. Hal ini menimbulkan
kemungkinan bahwa tua-tua ini sepertinya berhubungan dengan 144.000 di Wahyu 7
dan 14. Angka 144 juga terdiri dari 12 x 12, sementara angka 24 terbuat dari 12
+ 12. Kombinasi ini kembali lagi dalam
deskripsi tentang Yerusalem Baru dengan 12 fondasi dan 12 pintu gerbang. Ke-12
fondasi berkaitan dengan 12 rasul Tuhan,
lalu 12 pintu gerbang dihubungkan dengan 12 suku Israel.
Satu opini yang populer mengenai 24 tua-tua adalah bahwa
mereka adalah sekelompok malaikat. Walaupun opini ini bisa jadi masuk akal,
angkanya tidak demikian. Tidak pernah dalam Alkitab maupun Yudaisme mula-mula
mendapati malaikat-malaikat di sebut sebagai tua-tua. Lagi pula, tidak ada
dalam tulisan-tulisan kuno yang menggambarkan malaikat duduk di atas takhta,
dan mereka juga tidak mengenakan mahkota kemenangan (stephanos), karena 24 tua-tua itu mengenakannya. Sepanjang waktu
penyusunan Kitab Wahyu, istilah ini selalu dihubungkan dengan Tuhan atau
umat-Nya.
Kemungkinan paling baik adalah bahwa tua-tua ini adalah para
pemimpin umat Tuhan dari zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Gambaran
Yerusalem Baru mungkin dapat juga mendukung hal itu. Kalau memang benar, maka
ke-24 tua-tua mewakili seluruh orang-orang percaya di sepanjang zaman,
menggabungkan peran ke-12 rasul dan ke-12 suku. Mereka mewakili umat manusia di
hadapan Tuhan.
Apakah Wahyu 4 menyatakan secara tidak langsung bahwa ke-24
tua-tua ini telah berada di ruang takhta surga sebelum Yesus tiba di sana? Masa
waktu persiapan upacara pengukuhan di surga sedang berjalan, maka perwakilan
dari manusia pun dipersilahkan untuk memasuki ruang takhta sebelum upacara
dilaksanakan. Dengan ini, maka seluruh utusan semesta alam, termasuk dari
manusia, akan dapat menyatakan persetujuan mereka pada saat penobatan Kristus.
Kesimpulannya adalah : Siapapun ke-24 tua-tua ini, mereka adalah perwakilan
manusia di hadapan Allah.
Tuhan, kami bersyukur karena manusia
masih berharga di hadapan-Mu. Karena itu aku akan selalu percaya pada-Mu dalam
segala hal dalam hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar