Kamis, 14 Februari 2013

15 Februari



Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan FITNAH MEREKA, YANG MENYEBUT DIRINYA ORANG YAHUDI, TETAPI YANG SEBENARNYA TIDAK DEMIKIAN: SEBALIKNYA MEREKA ADALAH JEMAAH IBLIS.” (Wahyu 2:9)

Kelihatannya dari ayat hari ini bahwa hubungan jemaat dengan orang-orang Yahudi di Smirna sedang dalam kondisi memprihatinkan. Jemaat menghadapi situasi yang membahayakan. Pada abad kedua Kekaisaran Romawi berharap agar setiap orang, kecuali orang-orang Yahudi, agar memuja kaisar. Pihak berwenang mengecualikan orang-orang Yahudi dikarenakan kolotnya keyakinan agama mereka. Karena bangsa Romawi biasanya mengidentifikasi orang-orang Kristen abad pertama sebagai orang Yahudi, mereka seringkali luput dari penganiayaan yang tidak perlu.
Di lain pihak, orang-orang Yahudi sendiri, punya alasan untuk berhati-hati agar tidak dikaitkan dengan orang-orang Kristen. Dua puluh lima tahun sebelumnya, kegairahan Yahudi akan hal-hal yang berhubungan dengan akhir zaman membuat bangsa Romawi menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci, meninggalkan ribuan orang meninggal. Jelas bahwa status bangsa Yahudi dalam kekaisaran mungkin akan ditarik kembali dalam sekejap jika pembicaraan orang-orang Kristen mengenai Mesias menimbulkan kecurigaan bangsa Romawi terhadap orang-orang Yahudi.
Di saat Yohanes menulis Kitab Wahyu, komunitas Yahudi terlibat kesulitan dengan para pemimpin setempat di Smirna. Ketika orang-orang Kristen Yahudi berbicara tentang Yesus Sang Mesias serta akhir zaman, itu hanya membuat keadaan semakin sulit. Jadi kita harus memahami kata “hujat” dalam ayat hari ini dalam pengertian “fitnah”. Catatan-catatan historis menyarankan skenario berikut beberapa kali terjadi di Smirna pada abad pertama.
Katakan saja Jason adalah seorang Kristen, dan Theudas tetangganya seorang Yahudi bukan Kristen, namun tidak pernah menyukai Jason. Suatu hari Theudas memfitnah Jason lalu melaporkan kepada pihak berwenang setempat bahwa Jason adalah musuh kaisar dan negara namun luput dari pengawasan karena menyamar sebagai orang Yahudi. Lalu dia memberikan bukti-bukti. Pihak berwenang Romawi pada saat itu jarang cari gara-gara dengan orang-orang Kristen, tetapi saat dihadapkan pada kasus khusus, mereka harus melakukan investigasi. Tidak baik membiarkan gerakan revolusioner berkembang tanpa terdeteksi. Dan Jason bukan seorang Yahudi sejati, nasib yang menanti agaknya adalah hukuman mati.
Setelah insiden-insiden semacam itu, dapat dipahami mengapa orang-orang Kristen mulai berpikir bahwa orang-orang Yahudi seperti Theudas bukanlah orang-orang Yahudi sejati, melainkan alat yang dipakai Setan.

Tuhan, nyatakan hadirat-Mu kepada semua orang Kristen yang menghadapi fitnah dan penganiayaan di dunia saat ini. Tunjukkan kepadaku bagaimana aku bisa menyemangati dan mendukung mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar