Allah
punya maksud khusus bagi Yohanes dan bagi tujuh jemaat. Dengan jelas Tuhan
menjabarkan rancangan-Nya bagi mereka dalam bahasa Yunani sehari-hari. Walau
sebagian orang merasakan “panggilan” kuat dalam hidup mereka, sebagian besar
orang tidak. Jadi bagaimana kita menemukan rencana Allah bagi kita? Istri saya,
Pamella, menawarkan saran-saran praktis ini.
1. Tunduk kepada rencana Allah dalam
hidup Anda. Mengapa
Yesus harus menyatakan rencana-Nya bagi Anda, jika Anda tidak berniat
menurutinya? Yesus berkata, “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan
tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari
diri-Ku sendiri” (Yohanes 7:17). Carilah rencana Tuhan lewat doa dan belajar,
dan saat rencana-Nya itu makin jelas bagi Anda, praktikan.
2. Ketahui sebanyak mungkin tentang
masa kecil Anda. Anak-anak
jauh lebih setia pada rancangan Allah daripada orang dewasa. (Markus 10:14,15).
Jadi tanyalah kerabat yang lebih tua dan para sahabat tentang minat dan
kepribadian Anda saat Anda masih kecil. Baca hal-hal yang mungkin dituliskan
orang tua Anda mengenai perkataan atau perbuatan Anda.
3. Manfaatkan tes-tes dan
inventarisasi. Dewasa ini,
kita punya banyak sumber daya yang bisa menolong kita untuk memahami
temperamen, karunia rohani, tendensi otak, serta kepribadian. Suatu
inventarisasi tendensi otak baru-baru ini mengungkapkan bahwa saya dan istri
saya nyaris identik dalam pembawaan lahiriah kami. Walau kami terheran-heran,
namun ini membuat kami lebih terbuka sebagai bagian rancangan Allah bagi kami.
4. Mintalah umpan balik mengenai
kehidupan Anda saat ini.
Orang lain kadang lebih mampu melihat lebih jelas dibandingkan kita. Baru-baru
ini beberapa wanita mengatakan kepada istri saya bahwa kisah hidupnya telah
memberkati mereka dengan sangat limpah. Sekarang ia membagikannya dengan para
pemirsanya.
5.
Eksperimen. Cobalah ide-ide yang muncul
dari proses di atas. Tanyakan pada diri Anda tiga pertanyaan saat Anda
bereksperimen : (a) Apakah aku menyukai ini (apakah Allah merancang Anda untuk
melakukan hal yang Anda benci?) (b) Apakah saya ahli dalam bidang itu? dan (c)
Apakah orang-orang (terutama sesama orang Kristen) beranggapan bahwa saya ahli
dalam bidang itu? Apabila semua jawaban untuk ketiga pertanyaan ini adalah ya,
maka Anda mungkin telah memahami sebagian rencana Allah bagi hidup Anda.
Tuhan, aku ingin agar kehidupanku
berpusat pada rancangan dan rencana-Mu bagiku. Ajarlah aku
semua yang aku perlu ketahui begitu aku bisa menanggungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar