Jumat, 15 Februari 2013

16 Februari



JANGAN TAKUT TERHADAP APA YANG HARUS ENGKAU DERITA!...Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10)

Yesus bersabda, “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita.” Mengapa? Kerena “di dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.” Dan “Kita mengasihi, karena Dia lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yoh. 4:18,19)
Mereka yang takut kepada Allah menempatkan diri dalam kendali-Nya dan tidak membiarkan yang lain-lain membuat mereka khawatir. Mereka telah belajar untuk mempercayai Dia dalam setiap situasi, karena Dia tahu semua situasi. Dia tidak akan mengizinkan apapun terjadi yang bukan demi kebaikan kita untuk jangka panjang. Dan Dia tidak mengizinkan apapun terjadi yang tidak akan mampu kita hadapi jika kita memiliki hubungan dengan Dia.
Kadang kita berada dalam situasi yang membuat kita kewalahan. Tetapi kita tetap tidak perlu takut. Ingatkah Anda kisah ketika saya sedang snorkeling dekat pulau Heron di The Great Barrier Reef? Tungkai saya cedera seminggu sebelumnya dan saya agak kelelahan. Saya memutuskan beristirahat dari snorkeling dengan cara berdiri sesekali dan menjaga agar hidung saya tetap berada di atas air sementara saya beristirahat. Tetapi saat saya menjalankan rencana saya tenyata kedalaman air bukannya satu setengah meter, tetapi dua meter lebih dan bahwa pantai jauhnya 360 meter.
Sadar bahwa saya tidak punya kekuatan untuk bertahan, saya mulai panik. Yakin bahwa hidup saya sudah berakhir, saya mulai menelan air laut. Tiba-tiba sebongkah karang terlihat di pasir di bawah, cukup besar untuk saya dapat menyeimbangkan diri. Lalu istri saya berenang mendekat dan berhasil menolong saya untuk tetap tegak. Bantuan professional pun tiba, dan saya dibawa dengan selamat menuju pantai. Pemikiran yang memenuhi benak saya saat saya tiba di pantai adalah bahwa pastinya saya masih hidup karena suatu tujuan. Allah punya alasan mengizinkan saya tetap hidup dan telah campur tangan untuk mewujudkan hal itu. Yang paling penting dengan ayat bacaan kita hari ini adalah bahwa insiden tersebut telah melenyapkan ketakutan saya. Saya sadar bahwa Allah memegang kendali atas keberadaan saya. Anda bisa bilang bahwa saya pernah berada di ambang maut, sehingga saya tidak perlu takut lagi.
Nah, saya tidak pernah berniat untuk berlaku konyol dan pergi ke tempat-tempat yang tidak seharusnya saya kunjungi, tetapi jika Tuhan memegang kendali atas hidup saya, saya tidak perlu takut. Jika Dia beserta saya dan memang sudah waktunya, terjadilah. Saya tidak perlu mengkhawatirkan kapan. Rasa takut tidak lagi memegang kendali.

Tuhan, terima kasih atas saat-saat dimana aku secara naluriah hidup oleh iman. Tumbuhkanlah imanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar