“Sebab itu BERTOBATLAH!...Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari MANNA YANG TERSEMBUNYI; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya BATU PUTIH, YANG DI ATASNYA TERTULIS NAMA
BARU,…” (Wahyu 2:16,17)
Jemaat di Pergamus sedang hanyut ke dalam kompromi, walupun tidak
secara sengaja. Orang-orang tidak bangun di pagi hari dan memutuskan untuk
meninggalkan hubungan mereka dengan Allah atau benar-benar menjadi sekular.
Saat orang-orang Kristen menjadi sekular, itu dikarenakan mereka membiarkan
diri mereka secara berangsur-angsur terhanyut ke dalamnya. Mungkin mereka tidak
berdoa, atau bergumul dalam doa pribadi, seperti seharusnya. Mungkin mereka
tidak membca Alkitab dan buku-buku rohani lainnya seperti yang biasa mereka
lakukan. Kemunduran menuju pada sekularisme terjadi secara berangsur-angsur.
Permasalahan dengan komromi
adalah bahwa orang-orang tergelincir ke dalamnya tanpa menyadari apa yang
sedang terjadi. Kompromi cenderung menjadi popular-itu membuat semua orang
senang dan tidak menyinggung siapapun. Tapi tidak bagi Allah. Mungkin saya
harus mengecualikan perkataan terakhir ini. Tindakan mendamaikan dan kompromi
tidaklah sama. Yang pertama itu disebut baik. Di lain pihak, hasil dari
kompromi, secara spiritual tidak sehat.
Apakah solusi Yesus untuk
masalah kompromi ini? Dia tidak membiarkan kita dalam keragu-raguan.
Bertobatlah! Bentuk kata bahasa Yunani untuk kata kompromi adalah sesuatu yang
mesti mereka mulai. Jemaat Pergamus jelas-jelas beranggapan bahwa mereka tidak
perlu bertobat, namun Yesus bersikeras bahwa bentuk toleransi yang tidak benar
memerlukan pertobatan. Jika kepemimpinan gereja tidak mau mengkonfrontasi dengan
orang-orang yang sedang menghancurkan jemaat, maka Yesus akan datang dan
“memerangi mereka dengan pedang yang ada di mulut-Nya”.
Solusi untuk roh
berkompromi, yang pertama dan terutama, adalah keputusan yang tegas. Bertobat
berarti melakukan satu perbaikan total dalam kehidupan Anda, memperbaharui
disiplin-disiplin rohani. Itu berarti berhenti terbawa arus dan melakukan apa
yang dirasa baik dan sudah sewajarnya terjadi. Pertobatan menuntut agar Anda serius
dengan apa yang Anda lakukan secara rohani dengan cara teratur untuk berdoa dan
belajar. Dan luangkan waktu dalam kehidupan Anda untuk hal-hal yang Allah ingin
agar Anda lakukan, seperti membagikan iman Anda.
Tidak perduli apa yang
pernah Anda lakukan atau dimana Anda pernah berada, tidak pernah ada kata
terlambat untuk memperbaiki keadaan.
Tuhan,
bukakan mataku terhadap kompromi-kompromi yang tersembunyi dalam kehidupanku.
Aku mengundang roh pertobatan ke dalam hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar