Minggu, 24 Februari 2013

25 Februari



Sebab itu BERTOBATLAH!...Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari MANNA YANG TERSEMBUNYI; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya BATU PUTIH, YANG DI ATASNYA TERTULIS NAMA BARU,…” (Wahyu 2:16,17)

Jemaat di Pergamus sedang hanyut ke dalam kompromi, walupun tidak secara sengaja. Orang-orang tidak bangun di pagi hari dan memutuskan untuk meninggalkan hubungan mereka dengan Allah atau benar-benar menjadi sekular. Saat orang-orang Kristen menjadi sekular, itu dikarenakan mereka membiarkan diri mereka secara berangsur-angsur terhanyut ke dalamnya. Mungkin mereka tidak berdoa, atau bergumul dalam doa pribadi, seperti seharusnya. Mungkin mereka tidak membca Alkitab dan buku-buku rohani lainnya seperti yang biasa mereka lakukan. Kemunduran menuju pada sekularisme terjadi secara berangsur-angsur.
Permasalahan dengan komromi adalah bahwa orang-orang tergelincir ke dalamnya tanpa menyadari apa yang sedang terjadi. Kompromi cenderung menjadi popular-itu membuat semua orang senang dan tidak menyinggung siapapun. Tapi tidak bagi Allah. Mungkin saya harus mengecualikan perkataan terakhir ini. Tindakan mendamaikan dan kompromi tidaklah sama. Yang pertama itu disebut baik. Di lain pihak, hasil dari kompromi, secara spiritual tidak sehat.
Apakah solusi Yesus untuk masalah kompromi ini? Dia tidak membiarkan kita dalam keragu-raguan. Bertobatlah! Bentuk kata bahasa Yunani untuk kata kompromi adalah sesuatu yang mesti mereka mulai. Jemaat Pergamus jelas-jelas beranggapan bahwa mereka tidak perlu bertobat, namun Yesus bersikeras bahwa bentuk toleransi yang tidak benar memerlukan pertobatan. Jika kepemimpinan gereja tidak mau mengkonfrontasi dengan orang-orang yang sedang menghancurkan jemaat, maka Yesus akan datang dan “memerangi mereka dengan pedang yang ada di mulut-Nya”.
Solusi untuk roh berkompromi, yang pertama dan terutama, adalah keputusan yang tegas. Bertobat berarti melakukan satu perbaikan total dalam kehidupan Anda, memperbaharui disiplin-disiplin rohani. Itu berarti berhenti terbawa arus dan melakukan apa yang dirasa baik dan sudah sewajarnya terjadi. Pertobatan menuntut agar Anda serius dengan apa yang Anda lakukan secara rohani dengan cara teratur untuk berdoa dan belajar. Dan luangkan waktu dalam kehidupan Anda untuk hal-hal yang Allah ingin agar Anda lakukan, seperti membagikan iman Anda.
Tidak perduli apa yang pernah Anda lakukan atau dimana Anda pernah berada, tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan.

Tuhan, bukakan mataku terhadap kompromi-kompromi yang tersembunyi dalam kehidupanku. Aku mengundang roh pertobatan ke dalam hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar