Rabu, 20 Februari 2013

21 Februari



Dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman ANTIPAS, SAKSI-KU, YANG SETIA KEPADA-KU, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (Wahyu 2:13)

Kitab Wahyu melaporkan tentang vonis hukuman mati bagi seorang Kristen bernama Antipas. Makna namanya menarik : “Menentang setiap orang”. Ini sangat pas dengan tuduhan orang-orang bukan Yahudi terhadap orang-orang Kristen bahwa mereka adalah “pembenci manusia”. Warga kerajaan Romawi menerapkan pada orang-orang Kristen karena menolak berpartisipasi dalam berbagai aspek keagamaan sipil yang diharapkan dari seorang warga negara Romawi yang baik. Yang terburuk, banyak menganggap orang-orang Kristen itu kaum antisosial dan pembawa sial bagi komunitas.
Walaupun Kitab Suci tak menyebutkan rinciannya, jelasnya Antipas mati martir demi imannya. “Dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (Wahyu 2:13). Ada kemungkinan bahwa orang Kristen mula-mula melihat “pedang Kristus yang tajam dan bermata dua” (ayat 12,16) dibandingkan dengan kuasa gubernur atas “pedang” yaitu hukuman mati. Jika demikian, gubernur Roma mungkin menghukuim mati Antipas karena dia seorang Kristen.
Prosedur dalam kasus Antipas ini diuraikan Gubernur Pliny kurang lebih 15 tahun kemudian dalam suratnya kepada Kaisar Trajan : “Aku menanyakan terdakwa apakah mereka orang-orang Kristen. Jika mereka mengaku, aku bertanya kedua dan ketiga kalinya, dengan mengancam hukuman mati, karena aku tidak ragu sama sekali, bahwa apapun yang mereka akui, mereka pantas dihukum mati karena sikap keras kepala mereka…Aku membebaskan mereka yang mengaku bukan atau tidak pernah menjadi Kristen, dan yang dihadapanku memohon kepada dewa-dewa dan mempersembahkan anggur dan dupa di hadapan patung (Trajan)-mu, terutama yang mengutuk Kristus, yang kudengar tidak bakalan dilakukan seorang Kristen sejati”.
Trajan menanggapi bahwa pihak berwenang tidak seharusnya membunuh orang-orang Kristen atau mencobai mereka dengan tuduhan tak berdasar. Namun demikian, jika secara terbuka dihadapkan kepada gubernur, para pejabat harus menangani mereka seperti yang telah diuraikan Pliny. Mungkin seorang tetangga yang memusuhi, entah Yahudi atau bukan Yahudi, mendakwa Antipas di hadapan gubernur. Bayangkan tinggal di tempat dimana Anda tidak pernah tau tetangga mana yang tiba-tiba melaporkan iman Anda kepada berwenang! Jika itu mungkin terjadi pada Antipas, itu mungkin juga terjadi pada orang Kristen manapun juga.

Tuhan, terima kasih keamanan yang aku nikmati hari ini. Berilah aku hikmat dan kekuatan untuk melayani-Mu dengan baik saat keadaan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar