“Dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman ANTIPAS, SAKSI-KU, YANG SETIA KEPADA-KU, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (Wahyu 2:13)
Kitab Wahyu melaporkan
tentang vonis hukuman mati bagi seorang Kristen bernama Antipas. Makna namanya
menarik : “Menentang setiap orang”. Ini sangat pas dengan tuduhan orang-orang
bukan Yahudi terhadap orang-orang Kristen bahwa mereka adalah “pembenci
manusia”. Warga kerajaan Romawi menerapkan pada orang-orang Kristen karena
menolak berpartisipasi dalam berbagai aspek keagamaan sipil yang diharapkan
dari seorang warga negara Romawi yang baik. Yang terburuk, banyak menganggap
orang-orang Kristen itu kaum antisosial dan pembawa sial bagi komunitas.
Walaupun Kitab Suci tak
menyebutkan rinciannya, jelasnya Antipas mati martir demi imannya. “Dan engkau
tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku,
yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (Wahyu
2:13). Ada kemungkinan bahwa orang Kristen mula-mula melihat “pedang Kristus
yang tajam dan bermata dua” (ayat 12,16) dibandingkan dengan kuasa gubernur
atas “pedang” yaitu hukuman mati. Jika demikian, gubernur Roma mungkin
menghukuim mati Antipas karena dia seorang Kristen.
Prosedur dalam kasus
Antipas ini diuraikan Gubernur Pliny kurang lebih 15 tahun kemudian dalam
suratnya kepada Kaisar Trajan : “Aku menanyakan terdakwa apakah mereka
orang-orang Kristen. Jika mereka mengaku, aku bertanya kedua dan ketiga
kalinya, dengan mengancam hukuman mati, karena aku tidak ragu sama sekali,
bahwa apapun yang mereka akui, mereka pantas dihukum mati karena sikap keras
kepala mereka…Aku membebaskan mereka yang mengaku bukan atau tidak pernah
menjadi Kristen, dan yang dihadapanku memohon kepada dewa-dewa dan
mempersembahkan anggur dan dupa di hadapan patung (Trajan)-mu, terutama yang
mengutuk Kristus, yang kudengar tidak bakalan dilakukan seorang Kristen
sejati”.
Trajan menanggapi bahwa
pihak berwenang tidak seharusnya membunuh orang-orang Kristen atau mencobai
mereka dengan tuduhan tak berdasar. Namun demikian, jika secara terbuka
dihadapkan kepada gubernur, para pejabat harus menangani mereka seperti yang
telah diuraikan Pliny. Mungkin seorang tetangga yang memusuhi, entah Yahudi
atau bukan Yahudi, mendakwa Antipas di hadapan gubernur. Bayangkan tinggal di
tempat dimana Anda tidak pernah tau tetangga mana yang tiba-tiba melaporkan
iman Anda kepada berwenang! Jika itu mungkin terjadi pada Antipas, itu mungkin
juga terjadi pada orang Kristen manapun juga.
Tuhan,
terima kasih keamanan yang aku nikmati hari ini. Berilah aku hikmat dan
kekuatan untuk melayani-Mu dengan baik saat keadaan aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar