Selasa, 26 Februari 2013

27 Februari



Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira : Inilah Firman ANAK ALLAH,…Dan kepadanya akan Kukaruniakan BINTANG TIMUR” (Wahyu 2:18-20)

Saya mulai bermain golf kurang lebih 12 tahun yang lalu. Itu adalah permainan yang sangat menantang. Dan saya hampir selalu berhasil memukul bola. Sekali mungkin memukul  bola ke kiri atau ke kanan, sementara di saat yang lain memukulnya tapi bola tidak melayang sejauh yang direncanakan. Di lain waktu bola membelok ke sebelah kanan (slice) atau ke sebelah kiri (hook).
Saat bermain golf, permasalahan terbesar saya adalah slice, dimana bola melayang kearah yang saya inginkan, tetapi kemudian berbelok melengkung ke sebelah kanan. Slice kecil kurang lebih 10 yard bukanlah masalah-Anda bisa mengontrolnya. Tetapi saat slice menjadi sangat besar-30,40 atau 50 yard ke sebelah kanan-hasil akhirnya bisa jadi kurang  begitu berhasil.
Seorang kawan saya, Jim Park, bahkan mendapat slice jauh lebih buruk dibandingkan saya, jadi dia memutuskan menemui seorang pengajar golf yang pekerjaannya mengajar orang-orang (mereka sering disebut “golf pro”). Dalam pelajaran pertamanya, golf pro memberitahu padanya alasan dia memukul bola kearah kanan disebabkan karena dia kurang “menyelesaikan pukulan”. Dengan kata lain, bola tidak melayang kearah yang Jim inginkan, malah ke arah mana tubuhnya menghadap setelah dia mengayunkan tongkat golfnya. Jim segera mempertanyakan logikanya. Apa bedanya kemana ayunan jika dia telah memukul bola? Gurunya meyakinkan sekali lagi bahwa dia sedang melakukan slicing karena dia tidak menyelesaikan pukulannya dan tubuhnya menghadap kesebelah kanan dari target setelah dia memukul bola. Jadi Jim pun menyelesaikan pukulannya. Perbedaan yang ditimbulkan membuatnya takjub. Sekarang dia memukul dengan lebih lurus dan lebih jauh dibandingkan sebelumnya.
Jemaat di Tiatira menerima visi menyeluruh dari Yesus. Keberhasilan mereka tergantung pada bagaimana mereka memelihara visi dari Yesus itu. Seperti mereka, kesuksesan kita dalam setiap aspek kehidupan rohani adalah hasil “menyelesaikan”-dengan memastikan bahwa segala daya-upaya kita tertuju kepada Dia dan kita berkonsentrasi pada permasalahan atau misi, “pukulan” kita (strategi, organisasi, talenta, dan sebagainya) mungkin tampak sempurna, tapi hasil akhirnya akan melenceng jauh dari tujuan. Semua yang kita lakukan dalam kehidupan harus berhubungan dengan Yesus. Atau mengutip bahasa dalam Ibrani 12:2 (terjemahan penulis) : Kita perlu “menujukan pandangan kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan”.

Tuhan, hidupku penuh dengan gangguan, banyak diantaranya baik. Tolonglah aku untuk “memantau” dengan menjaga agar pandangan dan seluruh tubuhku tertuju hanya kepada-Mu di dalam segala yang aku lakukan hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar