“Jangan takut…kamu dicobai dan kamu akan BEROLEH KESUSAHAN SELAMA SEPULUH HARI. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan AKU AKAN MENGARUNIAKAN KEPADAMU MAHKOTA
KEHIDUPAN. ” (Wahyu 2:10)
Daniel dan kawan-kawan
mengalami masa pencobaan selam 10 hari dalam Daniel 1. Jemaat di Smirna juga
mengalami ujian selam 10 hari. Namun kesetiaan menghadapi pencobaan itu
mempersiapkan mereka menghadapi kemuliaan di masa yang akan datang. Seperti
halnya Daniel dan ketiga kawannya, kita mempersiapkan tantangan-tantangan masa
depan sebaik mungkin dengan cara melewati ujian-ujian yang kita alami di masa
kini.
Permainan sedang
berlangsung. Saat bola bergulir, Mike, pemain bertahan, menyerang lawan dengan
cara men-tackle dengan bahu kanannya,
membuatnya bebas bergerak memutar dengan lengan kirinya, dan menjatuhkan pemain
gelandang dengan tackle. Pemain
gelandang itu gagal menangkap bola, dan rekan satu tim Mike berhasil pulih dan
memastikan kemenangan.
Sementara ini berlangsung
dalam waktu tiga setengah detik, permainan ini sebenarnya terbentuk selama
bertahun-tahun. Mengangkat beban 80 ton sebanyak empat atau lima kali seminggu
memberikan lengan dan tungkai Mike kekuatan untuk membebaskan diri dari tackle
pihak lawan. Ratusan permainan tenis dan latihan ketangkasan menciptakan
kemampuan dapat mengubah arah dengan cepat.
Ribuan kali lari sejauh 36
meter berarti dia mampu bertahan di kuarter keempat saat lawan-lawannya
terengah-engah. Ratusan jam di ruang film mengajarkan kepadanya bahwa tackle
selalu sedikit menyandar, atau bahwa gelandang akan selalu bermain-main dengan
bola atau mencari-cari jalan ke sebelah kirinya manakala lawan akan men-tackle-nya.
Dalam rentang waktu kurang
lebih tiga setengah detik, Mike bermain dengan sangat baik sehingga dapat
mengubah arah permainan. Penderitaan yang sangat tertumpah dalam kekuatan,
ketangkasan, kecepatan serta strategi yang dia mainkan untuk mengalahkan
lawannya. Semuanya tidak ada yang menyenangkan, kecuali mungkin tenis. Namun
setiap latihan memungkinkannya untuk lebih cepat, lebih gesit, lebih kuat, dan
lebih tangkas dibandingkan sebelumnya. Semua latihan itu memberikan sumbangsih
kepada prestasinya di lapangan.
Keberhasilan Mike lebih
ditentukan oleh apa yang terjadi di ruang latihan dibandingkan apa yang terjadi
di lapangan. “Mahkota kemenangan” yang Yesus janjikan kepada jemaat di Smirna
bukanlah hasil dari perilaku mereka. Allah memakai penderitaan mereka untuk
mempersiapkan mereka mencapai kemenangan akhir dari keberadaan manusia, yaitu
hidup kekal.
Tuhan,
tolonglah aku untuk mengingat bahwa kesukaran-kesukaran dalam hidupku saat ini
bukanlah rintangan, melinkan peluang untuk mempersiapkan peperangan terakhir
dalam sejarah kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar