Sabtu, 16 Februari 2013

17 Februari



Jangan takutkamu dicobai dan kamu akan BEROLEH KESUSAHAN SELAMA SEPULUH HARI. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan AKU AKAN MENGARUNIAKAN KEPADAMU MAHKOTA KEHIDUPAN. ” (Wahyu 2:10)

Daniel dan kawan-kawan mengalami masa pencobaan selam 10 hari dalam Daniel 1. Jemaat di Smirna juga mengalami ujian selam 10 hari. Namun kesetiaan menghadapi pencobaan itu mempersiapkan mereka menghadapi kemuliaan di masa yang akan datang. Seperti halnya Daniel dan ketiga kawannya, kita mempersiapkan tantangan-tantangan masa depan sebaik mungkin dengan cara melewati ujian-ujian yang kita alami di masa kini.
Permainan sedang berlangsung. Saat bola bergulir, Mike, pemain bertahan, menyerang lawan dengan cara men-tackle dengan bahu kanannya, membuatnya bebas bergerak memutar dengan lengan kirinya, dan menjatuhkan pemain gelandang dengan tackle. Pemain gelandang itu gagal menangkap bola, dan rekan satu tim Mike berhasil pulih dan memastikan kemenangan.
Sementara ini berlangsung dalam waktu tiga setengah detik, permainan ini sebenarnya terbentuk selama bertahun-tahun. Mengangkat beban 80 ton sebanyak empat atau lima kali seminggu memberikan lengan dan tungkai Mike kekuatan untuk membebaskan diri dari tackle pihak lawan. Ratusan permainan tenis dan latihan ketangkasan menciptakan kemampuan dapat mengubah arah dengan cepat.
Ribuan kali lari sejauh 36 meter berarti dia mampu bertahan di kuarter keempat saat lawan-lawannya terengah-engah. Ratusan jam di ruang film mengajarkan kepadanya bahwa tackle selalu sedikit menyandar, atau bahwa gelandang akan selalu bermain-main dengan bola atau mencari-cari jalan ke sebelah kirinya manakala lawan akan men-tackle-nya.
Dalam rentang waktu kurang lebih tiga setengah detik, Mike bermain dengan sangat baik sehingga dapat mengubah arah permainan. Penderitaan yang sangat tertumpah dalam kekuatan, ketangkasan, kecepatan serta strategi yang dia mainkan untuk mengalahkan lawannya. Semuanya tidak ada yang menyenangkan, kecuali mungkin tenis. Namun setiap latihan memungkinkannya untuk lebih cepat, lebih gesit, lebih kuat, dan lebih tangkas dibandingkan sebelumnya. Semua latihan itu memberikan sumbangsih kepada prestasinya di lapangan.
Keberhasilan Mike lebih ditentukan oleh apa yang terjadi di ruang latihan dibandingkan apa yang terjadi di lapangan. “Mahkota kemenangan” yang Yesus janjikan kepada jemaat di Smirna bukanlah hasil dari perilaku mereka. Allah memakai penderitaan mereka untuk mempersiapkan mereka mencapai kemenangan akhir dari keberadaan manusia, yaitu hidup kekal.

Tuhan, tolonglah aku untuk mengingat bahwa kesukaran-kesukaran dalam hidupku saat ini bukanlah rintangan, melinkan peluang untuk mempersiapkan peperangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar