Rabu, 09 Januari 2013

11 Januari



Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang TELAH MELEPASKAN KITA DARI DOSA KITA OLEH DARAHNYA dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan,… bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin ”(Wahyu 1:5,6).

Saya tidak menunjukkan minat besar pada golf hingga usia saya menginjak 40 tahun. Satu saat, saya menjadi pembicara pada sebuah konferensi, lalu dua orang pendeta mengundang saya bersama mereka bermain golf di lapangan terdekat. Setelah meminjam satu set peralatan golf, saya pergi bersama mereka di musim panas yang gerah. Tidak lama kemudian, saya telah mempelajari peraturan khusus yang agaknya dianut kebanyakan pendeta saat bermain golf. Satu dari mereka, Ben, sedang berada di tee (tempat permulaan) yang kedua sisinya terdiri dari hutan lebat. Ben kemudian memukul bola golfnya tapi ternyata bola itu masuk ke dalam hutan kurang dari 50 yard jauhnya. Dengan wajah kesal dia berkata, “ Saya akan melakukan mulligan”.
Saya bingung tapi tidak berlangsung lama. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan bola lain, lalu mulai dari awal lagi, seakan-akan pukulan pertama tadi tidak pernah ada. Saya baru tahu bahwa mulligan itu seperti kesempatan kedua, peluang mengulang dari awal lagi, untuk memperbaiki keadaan. Ajaibnya, saat permainan terus bergulir, prestasi Ben makin memburuk. Suatu kali, ia bahkan melakukan mulligan lagi, mulligan ‘kedua’, mulligan ‘ketiga’ sampai ia merasa puas dengan pukulannya.
Para pemain professional pasti merasa ngeri melihat permainan saya, tetapi saya merasa lega karena dapat melakukan permainan tanpa harus merasa bergantung pada setiap ayunan tongkat golf saya. Kesempatan untuk mengulang menghilangkan tekanan dan membuat saya dapat lebih menikmati permainan. Komputer juga memiliki fitur yang sama pada tombol “undo”. Setiap kali jari Anda terpeleset dan Anda tidak tahu apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya, Anda hanya menekan tombol undo, dan semuanya akan dikembaikan seperti semula, sebelum kesalahan terjadi.
Persamaan ini mungkin tidak sempurna. Tetapi sesuatu seperti mulligan akan terjadi dalam hidup Anda ketika Anda memberikan diri kepada Yesus. Anda memiliki kesempatan memulai kembali, membatalkan rasa bersalah dan beban masa lalu. Darah Yesus membebaskan kita dari dosa. Kematian-Nya memungkinkan kita memutus rantai masa lalu, untuk memiliki permulaan baru, untuk diampuni. Darah Yesus membebaskan kita bukan hanya dari dosa, tapi dari rasa takut, takut bahwa sesuatu yang kita lakukan akan membuat kita tidak berterima kepada-Nya atau kita tidak akan pernah cukup baik. Saya tidak tahu tentang Anda, tapi saya bisa dan akan menggunakan mulligan sekarang dan kemudian.

Tuhan, terima kasih karena aku bukan lagi tawanan masa lalu, dosa-dosaku bisa diampuni, aku bisa mulai dari awal lagi hari ini. Beri aku perasaan merdeka yang berasal dari hubungan yang benar dengan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar