Jumat, 25 Januari 2013

27 Januari



KARENA ITU TULISKANLAH APA YANG TELAH KAMU LIHAT, BAIK YANG TERJADI SEKARANG MAUPAUN YANG AKAN TERJADI SESUDAH INI” (Wahyu 1:9)

Dalam ayat 11 ini, malaikat memberitahukan kepada Yohanes untuk “menuliskan apa yang kau lihat dalam sebuah kitab dan mengirimkannya kepada ketujuh jemaat”. Kata “melihat” adalah dalam bentuk saat ini mengindikasikan bahwa Yohanes telah ada dalam penglihatan dan penglihatan itu akan berlanjut terus beberapa waktu lamanya. Di lain pihak, ayat 19 memerintahkan sang nabi “menuliskan apa yang telah kau lihat”. Kata “melihat” tidak lagi dalam bentuk saat ini. Ini menyatakan bahwa Yohanes telah menerima seluruh penglihatan diantara ayat 10, dimana ia dikuasai oleh Roh, dan ayat 18, dimana ia menyelesaikan naratif perjumpaannya dengan Yesus. Dalam ayat 19 penglihatan itu telah selesai, dan tibalah saatnya untuk mulai menulis.
Menurut ayat 19, isi Kitab Wahyu terbagi menjadi dua kategori, yaitu hal-hal yang terjadi sekarang dan hal-hal yang harus terjadi setelah ini. Wahyu 4:1 mengulang bahasa wahyu 1:9, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini”. Maka, ayat 19 agaknya menjadi pemberi struktur untuk sisi kitab ini. Bagian pertama kitab ini mencakup “hal-hal yang ada”. Itu berarti bahwa pesan kepada ketujuh jemaat (Wahyu 2 dan 3). Isi penglihatan terfokus khusus pada peristiwa-peristiwa masa depan, dilihat dari sudut pandang Yohanes. Tapi apa gunanya bagi gereja mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan?
Baru-baru ini saya dan istri saya terbang ke South Baend, Indiana, ke Selandia Baru. Kami berangkat hari Selasa dan tiba hari Jumat. Badai salju di Chicago menyebabkan pembatalan beberapa penerbangan. Akibatnya, saya dan istri harus mengambil beberapa penerbangan terpisah ke Los Angeles. Bagaimana kami dapat bertemu kembali di sana? Kami bisa berkumpul kembali di Los Angeles karena kami tahu sesuatu tentang masa depan. Kami sadar, walau rute kami terpisah, United Airlaines akan menurunkan bagasi kami di Bandara Internasional Los Angeles. Ternyata, saya mendarat di gerbang yang jauh letaknya dari terminal yang biasanya dilayani oleh United Airlines. Selama beberapa waktu  saya tidak dapat menemukan istri maupun bagasi saya. Tapi dengan bijaksana istri saya menunggu di kantor United Baggage di Terminal 7. Akhirnya saya menemukan dia beserta barang-barang kami. Kami tak akan bisa berkumpul lagi seandainya kami tidak tahu tujuan kami.
Demikian pula, Allah memberitahukan kepada kita tentang masa depan supaya kita bisa tiba disana. Setiap hari adalah potongan-potongan rencana perjalanan kita dalam menjalani rencana Allah. Dengan mata tertuju kepada Firman-Nya, kita bisa menemukan jalan melewati “labirin” kehidupan ini.

Terima kasih Tuhan, karena telah membuat jelas rencana-Mu melalui Firman-Mu. Semoga langkah-langkahku hari ini terjaga tetap searah dengan rencana yang telah Engkau tetapkan bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar