Sabtu, 26 Januari 2013

28 Januari



“Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kau lihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu : KETUJUH BINTANG ITU IALAH MALAIKAT KETUJUH JEMAAT…” (Wahyu 1:20)

       Saya pernah tenggelam, sekitar 10 tahun yang lalu. Saat sedang snorkeling di perairan The Great Barrier Rief di lepas panatai Australia, saya berada 360 meter dari pantai di air berkedalaman satu setengah meter, jadi ketika kekuatan saya mulai lemah, saya tidak khawatir…sampai saya mendapati ternyata kedalaman air 2 meter lebih! Dan saya berada dalam kesulitan besar.
       Untungnya, tanpa sengaja saya melihat batu karang yang tingginya kurang lebih 18 inci dengan lebar 18 inci di pasir di bawah air. Berdiri di atas batu karang itu, saya berhasil menjaga agar hidung saya tetap berada di atas air. Sayangnya, ombak tak henti-hentinya menerpa saya di batu karang itu, jadi saya tidak dapat mengumpulkan tenaga. Saya memanggil istri saya, yang adalah perenang yang lebih baik dibandingkan saya. Singkat kata, ia mendatangi saya dan membantu saya agar tetap seimbang di atas batu karang hingga pertolongan datang.
       Beberapa bulan kemudian kami menceritakan kisah itu kepada seorang teman yang sering menyelam. “Bagaimana caramu menjaga agar hidungmu tetap berada di atas air sambil menopang suamimu padahal tubuhmu jauh lebih kecil dibandingkan dia?” tanyanya kepada istri saya. “Aku menyeimbangkan diri pada ujung-ujung sirip karetku,” kata istri saya. Matanya membelalak. “Itu mustahil! Sirip karet tidak menopang  berat badanmu”.
       “Yah, itulah yang kulakukan! Rasanya sirip-sirip itu begitu kokoh seperti tungkaiku saja!” Ia berpikir sejenak. “Mustahil bisa begitu. Pasti seorang malaikat telah menopangmu!” Saya cenderung setuju. Pada saat-saat genting saya tidak tahu bagaiman dia bisa melakukannya, saya hanya beterima kasih karena istri saya begitu kokoh seperti pilar di sisi saya. Saya merenungkan penjelasannya, saya juga yakin seorang malaikat telah menopang kami.
       Apakah malaikat ketujuh jemaat itu? Sebagian penerjemah beranggapan bahwa mereka adalah utusan-utusan yang membawa wahyu Yohanes dan membacakannya kepada jemaat-jemaat. Yang lainnya beranggapan bahwa mereka adalah para pendeta atau pemimpin gereja. Yang lain menyimpulkan bahwa mereka adalah penjaga rahasia Allah yang memberi pertolongan saat dibutuhkan, seperti yang saya alami di Australia.
       Kitab Wahyu penuh dengan malaikat. Kebanyakan dari mereka jelas-jelas bukan manusia biasa. Dalam tradisi Yahudi, melaikat membimbing aktifitas para pemimpin dunia (Daniel 10:13,20,21) dan kadang-kadang bertanggung jawab atas perilaku para penguasa dunia. Mungkin ketujuh malaikat ini mengawasi para pemimpin gereja. Sungguh menyenangkan mengetahui bahwa gereja walaupun lemah dan tidak sempurna, mendapatkan penjagaan yang sama dari malaikat-malaikat Tuhan seperti halnya setiap kita.

Terima kasih Tuhan, atas utusan-utusan yang mengawasi umat-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar