“Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kau lihat pada tangan kanan-Ku
dan ketujuh kaki dian emas itu : KETUJUH BINTANG ITU IALAH MALAIKAT KETUJUH
JEMAAT…” (Wahyu 1:20)
Saya pernah tenggelam, sekitar 10 tahun
yang lalu. Saat sedang snorkeling di
perairan The Great Barrier Rief di
lepas panatai Australia, saya berada 360 meter dari pantai di air berkedalaman satu
setengah meter, jadi ketika kekuatan saya mulai lemah, saya tidak
khawatir…sampai saya mendapati ternyata kedalaman air 2 meter lebih! Dan saya
berada dalam kesulitan besar.
Untungnya, tanpa sengaja saya melihat
batu karang yang tingginya kurang lebih 18 inci dengan lebar 18 inci di pasir
di bawah air. Berdiri di atas batu karang itu, saya berhasil menjaga agar
hidung saya tetap berada di atas air. Sayangnya, ombak tak henti-hentinya
menerpa saya di batu karang itu, jadi saya tidak dapat mengumpulkan tenaga.
Saya memanggil istri saya, yang adalah perenang yang lebih baik dibandingkan
saya. Singkat kata, ia mendatangi saya dan membantu saya agar tetap seimbang di
atas batu karang hingga pertolongan datang.
Beberapa bulan kemudian kami menceritakan
kisah itu kepada seorang teman yang sering menyelam. “Bagaimana caramu menjaga
agar hidungmu tetap berada di atas air sambil menopang suamimu padahal tubuhmu
jauh lebih kecil dibandingkan dia?” tanyanya kepada istri saya. “Aku
menyeimbangkan diri pada ujung-ujung sirip karetku,” kata istri saya. Matanya
membelalak. “Itu mustahil! Sirip karet tidak menopang berat badanmu”.
“Yah, itulah yang kulakukan! Rasanya sirip-sirip itu begitu kokoh seperti
tungkaiku saja!” Ia berpikir sejenak. “Mustahil bisa begitu. Pasti seorang
malaikat telah menopangmu!” Saya cenderung setuju. Pada saat-saat genting saya
tidak tahu bagaiman dia bisa melakukannya, saya hanya beterima kasih karena
istri saya begitu kokoh seperti pilar di sisi saya. Saya merenungkan
penjelasannya, saya juga yakin seorang malaikat telah menopang kami.
Apakah malaikat ketujuh jemaat itu?
Sebagian penerjemah beranggapan bahwa mereka adalah utusan-utusan yang membawa
wahyu Yohanes dan membacakannya kepada jemaat-jemaat. Yang lainnya beranggapan
bahwa mereka adalah para pendeta atau pemimpin gereja. Yang lain menyimpulkan
bahwa mereka adalah penjaga rahasia Allah yang memberi pertolongan saat
dibutuhkan, seperti yang saya alami di Australia.
Kitab Wahyu penuh dengan malaikat.
Kebanyakan dari mereka jelas-jelas bukan manusia biasa. Dalam tradisi Yahudi,
melaikat membimbing aktifitas para pemimpin dunia (Daniel 10:13,20,21) dan
kadang-kadang bertanggung jawab atas perilaku para penguasa dunia. Mungkin
ketujuh malaikat ini mengawasi para pemimpin gereja. Sungguh menyenangkan
mengetahui bahwa gereja walaupun lemah dan tidak sempurna, mendapatkan
penjagaan yang sama dari malaikat-malaikat Tuhan seperti halnya setiap kita.
Terima kasih Tuhan, atas utusan-utusan yang mengawasi umat-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar