“…DAN
DITENGAH-TENGAH KAKI DIAN ITU ADA SEORANG SERUPA ANAK MANUSIA, berpakaian jubah…”(Wahyu 1:13)
Kemarin kita melihat bahwa konsep
“Anak Manusia” di tengah-tengah kaki dian dari emas menggemakan
gambaran-gambaran Perjanjian Lama. Aspek utama dari Perjanjian Lama mirip
dengan apa yang dewasa ini kita namakan kontrak. Dalam suatu “perjajian” dua
pihak masuk ke dalam sebuah hubungan mendirikan rumah, menikah, bersekolah.
Semua itu melibatkan keterkaitan antara orang-orang atau antara seseorang
dengan sebuah lembaga. Aspek menarik dari Perjanjian Lama adalah berkenaan
dengan “berkat” dan “kutuk” (misalnya Ulangan 28). Walaupun bahasanya mungkin
kedengaran aneh bagi dunia dewasa ini, gagasan dibaliknya sama sekali tidak.
Izinkan saya memberikan ilustrasi.
Beberapa tahun yang lalu sebuah
jembatan di kota kelahiran saya ambruk. Hal itu jadi mengerikan bagi penduduk
karena itu mengubah wilayah bisnis yang ramai menjadi jalan buntu. Dan sedikit
banyak menghancurkan tempat tersebut secara ekonomis. Para pedagang tidak lagi
memiliki pelanggan. Bukan hanya itu, kami harus berkendara jalur memutar 7
hingga 15 mil, hanya untuk menyeberangi sungai yang lebarnya beberapa kaki
saja. Situasinya memprihatinkan, sehingga ketika Departemen Transportasi
membuat kontrak pembangunan jembatan baru, para tokoh masyarakat berkata. “Anda
harus mencantumkan tanggal pada kontrak itu”. Pihak berwenang menetapkan
penyelesaian jembatan pada tanggal 26
Mei, sekitar Sembilan bulan kemudian. Para tokoh masyarakat mencantumkan
“berkat” dan “kutuk” dalam kontrak itu. Bila kontraktor mampu menyelesaikan pembangunan
jembatan lebih awal dari yang direncanakan, maka kontraktor akan menerima bonus
10.000 dolar per hari. Dan untuk setiap hari pembangunan terlambat, 10.000
dolar akan dikurangi dari bayaran mereka. Dan para kontraktor menyelesaikan
jembatan itu pada tanggal 26 Mei, berarti 26 hari lebih awal!
Kabar baik injil adalah Allah di
dalam Kristus telah memenuhi kewajiban perjanjian di kayu salib dan oleh
kebangkitan-Nya (Kisah 13:32;33:2; 2 Korintus 1:20). Bagi mereka yang memiliki
hubungan dengan Yesus, tidak ada sesuatupun dalam isi perjanjian itu harus
ditakutkan. Kita beroleh rasa aman dalam hubungan kita dengan Dia.
Banyak orang Kristen merasa tidak
aman. Mereka tidak tahu apakah mereka telah cukup berusaha atau apakah hubungan
mereka sehat. Kepada mereka, Yesus katakan, “Aku ada di sini di antara kamu.”
Apakah gereja telah sempurna? Sudah mereka lakukan semua hal baik?” Tidak.
Jelas bahwa gereja itu tidak sempurna, membuat kesalahan dalam beberapa hal,
bahkan berpaling dari Yesus. Namun demikian, Dia tetap berjalan di antara
kaki-kaki dian sebagai Allah perjanjian yang setia dan selalu ada bagi
umat-Nya.
Aku
percaya bahwa pengorbanan-Mu sudah cukup untuk menyelamatkan aku. Buatlah agar
konsep ini nyata bagiku hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar