“Yohanes telah BERSAKSI
TENTANG FIRMAN ALLAH DAN TENTANG KESAKSIAN YANG DIBERIKAN OLEH YESUS KRISTUS, YAITU
SEGALA SESUATU YANG DILIHATNYA. Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan KATA-KATA NUBUAT INI dan
yang menuruti APA YANG TERTULIS DI DALAMNYA,…” (Wahyu
1:2,3)
Kitab Wahyu dimulai dengan frasa “ wahyu
Yesus Kristus”. Ayat 1 mengatakan wahyu telah dinyatakan, dan pada ayat 2, itu
menjadi kesaksian Yesus, sesuatu yang bisa dilihat Yohanes. Jadi Yohanes
berbicara tentang dua hal : “Firman Allah” dan “kesaksian Yesus”. Firman Allah
agaknya merujuk kepada Kitab Suci zaman Yohanes, kumpulan tulisan-tulisan yang
kita kenal saat ini sebagai Perjanjian Lama. Kitab Wahyu telah ratusan kali
menyinggung Perjanjian Lama, mengambil kata-kata, frasa, nama-nama tertentu.
Kitab itu mengingatkan pada tempat-tempat di Perjanjian Lama,…selain juga orang-orang
zaman Perjanjian Lama… Perjanjian Lama seumpama arus yang mengalir di bawah
permukaan, mempengaruhi semua yang disemtuhnya.
Beberapa tahun lalu, saya bersama putri
sulung saya mengunjungi Rusia untuk memberi perkuliahan. Lalu daftar tempat
yang harus saya kunjungi adalah Red
Square (Lapangan Merah), makam Lenin, dan Kremlin di ibu kota Moskow.
Tetapi Tammy lebih tertarik membeli boneka kerajinan tangan. Jadi, setelah
mengunjungi tempat-tempat wisata, kami pergi ke pasar di Moskow, tempat
berbelanja kerajinan tangan lokal. Boneka kerajinan tangan adalah salah satu
souvenir khusus Rusia. Itu adalah serangkaian boneka yang berlubang bagian
dalamnya, terbuat dari kayu, dihias indah pada bagian luarnya dan yang dapat
dibuka untuk menampilkan boneka-boneka
yang berturut-turut lebih kecil di bagian dalamnya. Setelah mencari-cari, kami
menemukan sebuah boneka hitam berlapis tujuh, dengan warna-warni yang indah
pada setiap boneka di dalamnya, semua menampilkan warna merah cerah. Tammy
sangat suka boneka itu dan menawar dengan antusias, berhasil turun hingga
seharga 7 dolar Amerika Serikat.
Dalam hal penggunaan Perjanjian Lama,
Kitab Wahyu juga seperti boneka kerajinan tangan. Anda bisa membaca kitab itu
tanpa mengaitkannya dengan Perjanjian Lama dan berpikir Anda menemukan
ayat-ayat di bawah permukaan ayat-ayat Kitab Wahyu, kebenaran lebih dalam akan
ditemukan dalam buku ini. Kitab Wahyu adalah seperti babak terakhir simfoni
Alkitab, menarik semua tema dalam Alkitab bersama-sama dalam sebuah
kesimpulan yang menggetarkan hati.
Tuhan, terima kasih atas
Firman-Mu yang begitu mendalam membuatku kembali lagi kepada Alkitab,
menolongku bertumbuh secara rohani sementara terus belajar. Semoga aku tak
pernah puas dengan pemahamanku yang terbatas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar