“Jangan takut! Aku
adalah YANG AWAL DAN YANG AKHIR, DAN
YANG HIDUP,..dan Aku MEMEGANG SEGALA KUNCI MAUT DAN KERJAAN MAUT”
(Wahyu 1:18)
Para sarjana Alkitab mengamati
adanya hal mengherankan dalam ayat di atas. Kita mendapati adanya persamaan
antara gambaran Yesus disini dengan Hekate,
dewi terbesar dan terpopuler di Asia Kecil. Hekate diakui sebagai dewi pemegang kunci Hades, alam maut
mitologikal. Orang-orang zaman purba menyebutnya trimorphos berarti memiliki
tiga bentuk atau wujud berbeda dikaitkan dengan tiga bagian alam semesta yang
besar (surga, bumi dan dunia bawah tanah (Hades)).
Dalam wujud surgawi, dia dikenal dengan nama Selene atau Luna (bulan).
Di bumi dia disebut sebagai Artemis
atau Diana (lihat Kisah 19). Dan
dalam dunia bawah tanah, orang-orang Yunani menyebutnya sebagai Persephone. Dia juga dikenal sebagai
“yang awal dan yang akhir” (Wahyu 22:13). Sebagai yang bebas bergerak di antara
surga, bumi, dan dunia bawah tanah, Hekate
bisa menjadi dewi pewahyu. Di bumi ini dia bisa menyingkapkan apa yang terjadi
di surga dan di Hades. Sebagai
pemegang kunci Hades, dia juga bisa
menjadi pemberi keselamatan.
Mengapa Yesus merujuk gambaran
diri-Nya sedemikian menyerupai dewi kafir? Karena Allah selalu menjumpai
umat-Nya sebagaimana diri mereka apa adanya (lihat 1 Korintus 9:19-23).
Ingatkah Anda hari di saat Anda bertemu dengan Yesus? Ingatkah Anda pada
perkataan atau tindakan-Nya yang sangat menyentuh hati Anda? Setiap kisah
pertobatan itu unik, karena Allah sangat kreatif dalam cara-cara
pendekatan-Nya.
Seorang pemuda di Arizona sedang
mencari Yesus, meskipun saat itu dia tidak menyadarinya. Suatu hari, dia sedang
berbaring di sofa, mabuk, sambil mendengarkan grup music rock Rolling Stones
(mengutip kata-katanya, “dia dirajam demi Stones”). Saat menatap plafon, dengan
kondisi pikiran yang tidak jelas, tiba-tiba ia melihat wajah yang ia kenali
sebagai Yesus. Yesus berkata kepadanya, “Saat lagu ini selesai, engkau harus
menata kembali hidupmu dan ikutlah Aku!” Musik pun berhenti, dengan terpana
pemuda itu bangkit duduk. Ia memandang sekeliling namun tidak melihat
seorangpun.
Menanggapi panggilan Allah, dia
berhenti menggunakan narkoba dan membuang kehidupan liarnya, lalu kembali
bersekolah. Bebrapa tahun kemudian, dia menyelesaikan seminari dan terjun dalam
pelayanan! Itu menjadi kesaksian luar biasa tentang kemampuan Yesus menjangkau
seseorang, bahkan dalam ruangan yang hingar-bingar musik rock sekalipun. Saya
hanya ingin menggarisbahwahi kasih karunia Yesus yang tak terbatas, yang
menarik ranting-ranting dari api dan membuatnya menjadi berguna! Itu berarti
ada harapan bagi Anda dan saya juga.
Terima
kasih Tuhan atas apa pun yang telah Kau perbuat untuk menarik aku ke dalam
sebuah hubungan bersama-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar