Bagi Dia, yang mengasihi kita…, DAN YANG TELAH MEMBUAT KITA MENJADI SUATU KERAJAAN, MENJADI IMAM-IMAM
BAGI ALLAH, BAPA-NYA-bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin” (Wahyu 1:5,6)
Tidak ada hal yang
dapat membuat Anda sangat terpuruk seperti ketika dipecat dari pekerjaan. Tapi
dikeluarkan dari suatu pekerjaan bukanlah hal terburuk yang bisa terjadi pada
Anda. Dalam bukunya God Fired!...And It’s the Best Thing That Ever Happened
to Us, Harvey Mackay berbagi kisah-kisah inspirasional tentang mereka yang
ditolak namun berbalik menjadi selebriti.
Sebuah studio musik
memecat Elvis Presley di tahun 1954. “ Engkau tidak akan berhasil, Nak”, kata
perwakilan studio. “Kembailah jadi supir truk”. Tapi nyatanya sampai saat ini
ribuan peniru Elvis masih menyanyikan lagu-lagunya, puluhan tahun setelah
kematiannya. Sebuah tim bersepeda Perancis memecat Lance Armstrong setelah ia
memulai pengobatan untuk kanker testis di tahun 1997 (dengan hanya 50 persen
peluang bertahan hidup). Mereka bahkan menolak membayar sisa gaji atau tagihan
medisnya. Kesalahan besar. Karena Armstrong tidak hanya mengalahkan kanker,
tapi ia berhasil memenangkan tujuh kali berturut-turut lomba Tour de France setelah sembuh.
Sebelum ia “menguasai”
CNN, Larry Kings menulis kolom untuk Miami Herald. Editor surat kabar Herald membiarkannya pergi karena
dinilai terlalu akrab dengan sumber beritanya. Caranya bersosialisasi dengan
orang-orang teryata berhasil. Hanya sedikit politisi atau selebriti yang pernah
melewatkan wawancara dengan Larry di acara Larry
King Live. Setelah Steve Jobs mendirikan Apple Computer di garasi rumahnya, lalu dikeluarkan dari
perusahannya sendiri. Dia berusaha kembali dan akhirnya membeli saham mayoritas
Pixar di tahun 1985. Sembilan tahun kemudian ia memenangkan piala Oscar untuk
film Toy Story. Dan pada tahun 1997 ia kembali ke Apple.
Saya mengerti bagaimana
rasanya saat hidup ini menyajikan penolakan. Namun contoh-contoh di atas
menjelaskan, tidak perlu berapa buruk keadaan, Allah bisa menggunakan keadaan
itu sebagai batu loncatan menuju kebesaran. Saat Anda merasa sepertinya keadaan
tidak mendukung Anda, semua orang menentang Anda, mudah untuk bertanya apakah
hidup ini masih berarti untuk dijalani. Namun, Wahyu menegaskan bahwa kita
diangkat kepada status raja dan imam dalam Yesus Kristus. Jadi ketika Anda
berpikir bahwa Anda bukan siapa-siapa, tidak ada yang peduli, ambillah buku
Wahyu dan singkirkan pikiran-pikiran itu dengan pernyataan jelas dari Firman
Tuhan! Gantinya bukan siapa-siapa, melalui Yesus Kristus kita telah diangkat ke
tempat yang tertinggi. Kitab Wahyu bukan hanya mengatakan kepada kita siapa
Yesus Kristus, tetapi juga siapa kita di dalam Dia.
Tuhan, segala kemuliaan dan
segala pujian milik-Mu. Tanamkan ke dalam hatiku hari ini bahwa aku ini
berharga di mata-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar