Kamis, 10 Januari 2013

12 Januari



Bagi Dia, yang mengasihi kita…, DAN YANG TELAH MEMBUAT KITA MENJADI SUATU KERAJAAN, MENJADI IMAM-IMAM BAGI ALLAH, BAPA-NYA-bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin” (Wahyu 1:5,6)

       Tidak ada hal yang dapat membuat Anda sangat terpuruk seperti ketika dipecat dari pekerjaan. Tapi dikeluarkan dari suatu pekerjaan bukanlah hal terburuk yang bisa terjadi pada Anda. Dalam bukunya God Fired!...And It’s the Best Thing That Ever Happened to Us, Harvey Mackay berbagi kisah-kisah inspirasional tentang mereka yang ditolak namun berbalik menjadi selebriti.
       Sebuah studio musik memecat Elvis Presley di tahun 1954. “ Engkau tidak akan berhasil, Nak”, kata perwakilan studio. “Kembailah jadi supir truk”. Tapi nyatanya sampai saat ini ribuan peniru Elvis masih menyanyikan lagu-lagunya, puluhan tahun setelah kematiannya. Sebuah tim bersepeda Perancis memecat Lance Armstrong setelah ia memulai pengobatan untuk kanker testis di tahun 1997 (dengan hanya 50 persen peluang bertahan hidup). Mereka bahkan menolak membayar sisa gaji atau tagihan medisnya. Kesalahan besar. Karena Armstrong tidak hanya mengalahkan kanker, tapi ia berhasil memenangkan tujuh kali berturut-turut lomba Tour de France setelah sembuh.
       Sebelum ia “menguasai” CNN, Larry Kings menulis kolom untuk Miami Herald. Editor surat kabar Herald membiarkannya pergi karena dinilai terlalu akrab dengan sumber beritanya. Caranya bersosialisasi dengan orang-orang teryata berhasil. Hanya sedikit politisi atau selebriti yang pernah melewatkan wawancara dengan Larry di acara Larry King Live. Setelah Steve Jobs mendirikan Apple Computer di garasi rumahnya, lalu dikeluarkan dari perusahannya sendiri. Dia berusaha kembali dan akhirnya membeli saham mayoritas Pixar di tahun 1985. Sembilan tahun kemudian ia memenangkan piala Oscar untuk film Toy Story. Dan pada tahun 1997 ia kembali ke Apple.
       Saya mengerti bagaimana rasanya saat hidup ini menyajikan penolakan. Namun contoh-contoh di atas menjelaskan, tidak perlu berapa buruk keadaan, Allah bisa menggunakan keadaan itu sebagai batu loncatan menuju kebesaran. Saat Anda merasa sepertinya keadaan tidak mendukung Anda, semua orang menentang Anda, mudah untuk bertanya apakah hidup ini masih berarti untuk dijalani. Namun, Wahyu menegaskan bahwa kita diangkat kepada status raja dan imam dalam Yesus Kristus. Jadi ketika Anda berpikir bahwa Anda bukan siapa-siapa, tidak ada yang peduli, ambillah buku Wahyu dan singkirkan pikiran-pikiran itu dengan pernyataan jelas dari Firman Tuhan! Gantinya bukan siapa-siapa, melalui Yesus Kristus kita telah diangkat ke tempat yang tertinggi. Kitab Wahyu bukan hanya mengatakan kepada kita siapa Yesus Kristus, tetapi juga siapa kita di dalam Dia.

Tuhan, segala kemuliaan dan segala pujian milik-Mu. Tanamkan ke dalam hatiku hari ini bahwa aku ini berharga di mata-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar