Sabtu, 09 Maret 2013

10 Maret



“Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; MEREKA AKAN BERJALAN DENGAN AKU dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.”  (Wahyu 3:4).

Dalam bahasa Ibrani, “berjalan” merupakan metafora dari pengalaman keseluruhan kehidupan sehari-hari. Jemaat di Sardis menderita suatu kelemahan serius, ada beberapa orang percaya bahwa suatu hari nanti mereka akan berjalan bersama-sama Yesus dalam keabadian.
Di dalam kota kuno Yerusalem Anda bisa tahu usia trotoar atau anak tangga dari banyaknya kikisan pada batu. Puluhan ribu kaki akan meninggalkan jejak yang permanen. Tempat favorit saya untuk mengamati ini adalah anak tangga yang baru-baru ini ditemukan di bawah dinding sebelah selatan dari bukit tempat lokasi Bait Suci. Lokasi itu merupakan jalan masuk utama ke pelataran Bait Suci dari sebelah selatan. Para peziarah yang berdatangan dari Betlehem, Bersyeba, atau Hebron akan menaiki anak tangga ini yang lewat di sebelah bawah serambi yang bertiang-tiang memasuki Court of Gentiles, dimana Yesus mengusir para penukar uang. Walaupun pintu gerbang menuju ke area Bait Suci telah lama runtuh, para arkeolog baru-baru ini menemukan anak-anak tangga yang mengarah ke situ. Duduk di anak tangga itu, seseorang bisa memandang ke arah Kota Daud (kota yang asli) membelok ke bawah ke arah Kolam Siloam dan sebagian ditutupi oleh perkampungan Arab, yaitu Silwan. Orang juga dapat melihat bukit-bukit yang memisahkan Yerusalem dari Betlehem.
Karena anak tangga tersebut digali dalam kondisi yang telah rusak parah, para ahli telah merestorasi sebagian dari padanya dengan batu-batu yang baru sehingga para pengunjung dapat mengira-ngira seperti apa rupanya pada zaman Yesus. Namun demikian, terselang-seling di antara bebatuan yang masih baru terdapat sisa-sisa trotoar yang menyaksikan kikisan oleh kaki-kaki selama lebih dari 1.000 tahun. Sungguh menggairahkan berjalan atau duduk di atas bebatuan ini, sadar bahwa Yesus dan para murid-Nya pasti pernah berjalan melewatinya.
Dalam dunia zaman sekarang ini, dimana perubahan adalah suatu keharusan, sungguh bermanfaat  untuk mengingat orang-orang yang telah mendahului kita. Tidak pernah sendirian dalam peziarahan rohani kita, kita bisa mencari mentor dan pembimbing untuk  membantu kita mengatasi saat-saat tersulit kita. Dan lebih dari semua itu, semua langkah kaki yang telah dimakan usia dan membawa kita kepada Allah ada di hadapan kita setiap hari di dalam Alkitab. Saat kita membuka Firman dan mendengarkan suara-Nya, kita dapat menemukan pijakan yang kokoh bagi kaki kita.

Tuhan, bukakan hatiku hari ini untuk belajar sesuatu  yang bernilai dari semua orang yang kutemui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar