Kamis, 28 Maret 2013

26 Maret


“AKU MENASIHATKAN ENGKAU, SUPAYA ENGKAU MEMBELI DARI PADA-KU EMAS YANG TELAH DIMURNIKAN DALAM API, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” (Wahyu 3:18).

Emas yang telah dimurnikan dalam api melambangkan jenis iman yang bertahan hingga pada kesudahannya. Saya percaya iman seperti itu pada dasarnya karunia dari Allah, tetapi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkannya.
Ketika saya mengejar gelar doctor, dalam satu diskusi dengan seorang kolega, membuat saya benar-benar syok. Dia telah bekerja selama bertahun-tahun sebagai pendeta di luar Amerika Utara. Dia bercerita kepada saya bahwa di tempat asalnya, topik diskusi nomor satu di antara para hamba Tuhan adalah apakah Allah eksis atau tidak! Sungguh perlu mempertahankan kehidupan bersama dengan Tuhan, dan di zaman tekhnologi yang sangat sekular ini bukanlah perkara mudah. Kita hidup di zaman krisis rohani.
Di dunia Barat, krisis rohani ini terutama melanda mereka yang tumbuh dewasa dalam pergolakan tahu 1960-an. Banyak hal yang dulunya diturunkan sebagai sebuah kepastian, terbukti menjadi fakta yang perlu dipertanyakan. Beberapa hal yang diajarkan sebagai  “kebenaran Allah” agaknya lebih ditujukkan agar orang-orang tetap pada kekuasaannya. Akibatnya, generasi saya merasa dikhianati dan cenderung mempertanyakan segala sesuatunya.
Diperkenalkannya tekhnologi komputer dan internet secara fundamental telah mengubah cara orang-orang berpikir dan berlogika. Kecepatan serta kompleksitas kehidupan ini bertambah secara pesat. Tampaknya tidak ada lagi yang stabil. Pekerjaan-pekerjaan mengalami perampingan, begitu gaji Anda sudah lumayan. Di mana Anda tinggal lebih merupakan suatu kebetulan daripada niat. Sebagai akibatnya, keluarga-keluarga besar mendapati diri mereka terpecah-belah.
Di masa-masa penuh tantangan ini kita perlu secara sadar dan sengaja mengembangkan hubungan dengan Allah. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membicarakannya. Sering-seringlah membicarakannya dalam berbagai konteks. Iman akan diperkuat saat Anda membagikannya. Mengutip perkataan Ellen G. White : “Semakin Anda membicarakan iman, semakin besar iman yang Anda peroleh”. Luangkan waktu untuk bersama orang-orang yang dipenuhi iman. Setiap hari ingatkan diri Anda untuk menerima emas yang Yesus tawarkan dan izinkan situasi hidup ini menyepuh emas tersebut hingga menjadi kilau yang bertahan lama.

Tuhan, di tengah kesibukan sehari-hari begitu mudah untuk hidup dari jam ke jam tanpa kebergantungan kepada-Mu. Aku ingin meletakkan Engkau di pusat perhatianku hari ini. Tumbuhkanlah imanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar