“AKU MENASIHATKAN ENGKAU, SUPAYA ENGKAU MEMBELI DARI PADA-KU
EMAS YANG TELAH DIMURNIKAN DALAM API,
agar engkau menjadi kaya, dan juga
pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu
yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat
melihat.” (Wahyu 3:18).
Emas
yang telah dimurnikan dalam api melambangkan jenis iman yang bertahan hingga
pada kesudahannya. Saya percaya iman seperti itu pada dasarnya karunia dari
Allah, tetapi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkannya.
Ketika
saya mengejar gelar doctor, dalam satu diskusi dengan seorang kolega, membuat
saya benar-benar syok. Dia telah bekerja selama bertahun-tahun sebagai pendeta
di luar Amerika Utara. Dia bercerita kepada saya bahwa di tempat asalnya, topik
diskusi nomor satu di antara para hamba Tuhan adalah apakah Allah eksis atau
tidak! Sungguh perlu mempertahankan kehidupan bersama dengan Tuhan, dan di
zaman tekhnologi yang sangat sekular ini bukanlah perkara mudah. Kita hidup di
zaman krisis rohani.
Di
dunia Barat, krisis rohani ini terutama melanda mereka yang tumbuh dewasa dalam
pergolakan tahu 1960-an. Banyak hal yang dulunya diturunkan sebagai sebuah
kepastian, terbukti menjadi fakta yang perlu dipertanyakan. Beberapa hal yang
diajarkan sebagai “kebenaran Allah”
agaknya lebih ditujukkan agar orang-orang tetap pada kekuasaannya. Akibatnya,
generasi saya merasa dikhianati dan cenderung mempertanyakan segala sesuatunya.
Diperkenalkannya
tekhnologi komputer dan internet secara fundamental telah mengubah cara
orang-orang berpikir dan berlogika. Kecepatan serta kompleksitas kehidupan ini
bertambah secara pesat. Tampaknya tidak ada lagi yang stabil.
Pekerjaan-pekerjaan mengalami perampingan, begitu gaji Anda sudah lumayan. Di
mana Anda tinggal lebih merupakan suatu kebetulan daripada niat. Sebagai
akibatnya, keluarga-keluarga besar mendapati diri mereka terpecah-belah.
Di
masa-masa penuh tantangan ini kita perlu secara sadar dan sengaja mengembangkan
hubungan dengan Allah. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan
membicarakannya. Sering-seringlah membicarakannya dalam berbagai konteks. Iman
akan diperkuat saat Anda membagikannya. Mengutip perkataan Ellen G. White :
“Semakin Anda membicarakan iman, semakin besar iman yang Anda peroleh”.
Luangkan waktu untuk bersama orang-orang yang dipenuhi iman. Setiap hari
ingatkan diri Anda untuk menerima emas yang Yesus tawarkan dan izinkan situasi
hidup ini menyepuh emas tersebut hingga menjadi kilau yang bertahan lama.
Tuhan, di tengah kesibukan sehari-hari begitu mudah untuk
hidup dari jam ke jam tanpa kebergantungan kepada-Mu. Aku ingin meletakkan
Engkau di pusat perhatianku hari ini. Tumbuhkanlah imanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar