Jumat, 22 Maret 2013

23 Maret


Aku tahu segala pekerjaanmu: ENGKAU TIDAK DINGIN DAN TIDAK PANAS. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! JADI KARENA ENGKAU SUAM-SUAM KUKU, DAN TIDAK DINGIN ATAU PANAS, AKU AKAN MEMUNTAHKAN ENGKAU DARI MULUT-KU.” (Wahyu 3:15,16)

Surat kepada Jemaat Laodikia menggambarkan jemaat dalam keadaan suam-suam kuku. Minuman panas dan dingin bisa menyegarkan. Minuman dingin pada hari yang panas benar-benar cocok. Minuman panas pada hari yang dingin dapat menghangatkan Anda. Tapi air yang suam-suam kuku pada hari seperti apapun menjadikan kebanyakan orang menjadi mual.
Kurang lebih enam mil dari kota kuno Laodikia terletak kota Hierapolis. Kota itu memiliki geyser, mata air panas yang bergelembung-gelembung, serta teras-teras air mineral. Malah, teras-teras tersebut tampak begitu menonjol di lokasi kota kuno Laodikia tersebut. Air di Hoerapolis dulu dan sekarang pun panas. Beberapa mil di sebelah timur Laodikia terletak kota Collosae. Di sana air bawah tanahnya dingin. Tapi Laodikia tidak punya mata air alami. Kota itu berlokasi disana karena di situ adalah pertemuan antara dua jalan utama. Jadi Laodikia mengalirkan airnya dari mata air panas di Hierapolis dan saat air itu tiba di kota, air tersebut sudah suam-suam kuku.
Kali pertama saya berkunjung ke Hierapolis, sekarang kota resor Pamukale di Turki, keluarga saya mendapati ilustrasi yang menarik dari ayat di atas. Di belakang Hotel Pam, tempat kami menginap, terdapat kolam-kolam yang berteras-teras tampak seperti mata air panas. Sebuah air mancur di puncak mencurahkan air mineral panas ke dalam kolam. Air keluar pada suhu 56˚C (sekitar 135˚̊F), dan masing-masing kolam mengalirkan air ke kolam di bawahnya dengan suhu sedikit lebih rendah daripada sebelumnya. Di teras paling bawah terdapat sebuah air terjun yang mengalir ke sebuah kolam air dingin. Di samping kolam air dingin terletak sebuah kolam yang tidak dipanaskan yang suhunya sama dengan suhu udara.
Saya mengamati bahwa orang-orang berkerumun di air panas di atas atau di air dingin di bawah. Banyak yang naik turun antara air panas dengan air dingin. Tetapi tidak seorangpun memilih kolam berair suam-suam kuku yang di tengah! Airnya tidak nyaman maupun tak membuat rileks.
Yang ingin Yesus tekankan adalah bahwa jemaat Laodikia itu tidak menarik dan tidak berguna, seperti kolam Hotel Pam yang suam-suam kuku. Jemaat Laodikia merasa puas dengan yang biasa-biasa saja. Tanggapan Yesus mengenai jemaat ini sangat mengagetkan, “Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu”. Jemaat-jemaat terdahulu berada dalam kemunduran, tetapi jemaat yang ini benar-benar berada dalam masalah.

Tuhan, selamatkan aku dari kondisi suam-suam kuku. Semoga kesakianku memberikan kesegaran kepada semua orang pada hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar