“Aku tahu segala pekerjaanmu: ENGKAU TIDAK DINGIN DAN TIDAK PANAS. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau
panas! JADI KARENA ENGKAU SUAM-SUAM
KUKU, DAN TIDAK DINGIN ATAU PANAS, AKU AKAN MEMUNTAHKAN ENGKAU DARI MULUT-KU.” (Wahyu
3:15,16)
Surat
kepada Jemaat Laodikia menggambarkan jemaat dalam keadaan suam-suam kuku.
Minuman panas dan dingin bisa menyegarkan. Minuman dingin pada hari yang panas
benar-benar cocok. Minuman panas pada hari yang dingin dapat menghangatkan
Anda. Tapi air yang suam-suam kuku pada hari seperti apapun menjadikan
kebanyakan orang menjadi mual.
Kurang
lebih enam mil dari kota kuno Laodikia terletak kota Hierapolis. Kota itu
memiliki geyser, mata air panas yang bergelembung-gelembung, serta teras-teras
air mineral. Malah, teras-teras tersebut tampak begitu menonjol di lokasi kota
kuno Laodikia tersebut. Air di Hoerapolis dulu dan sekarang pun panas. Beberapa
mil di sebelah timur Laodikia terletak kota Collosae. Di sana air bawah
tanahnya dingin. Tapi Laodikia tidak punya mata air alami. Kota itu berlokasi
disana karena di situ adalah pertemuan antara dua jalan utama. Jadi Laodikia
mengalirkan airnya dari mata air panas di Hierapolis dan saat air itu tiba di
kota, air tersebut sudah suam-suam kuku.
Kali
pertama saya berkunjung ke Hierapolis, sekarang kota resor Pamukale di Turki,
keluarga saya mendapati ilustrasi yang menarik dari ayat di atas. Di belakang
Hotel Pam, tempat kami menginap, terdapat kolam-kolam yang berteras-teras
tampak seperti mata air panas. Sebuah air mancur di puncak mencurahkan air
mineral panas ke dalam kolam. Air keluar pada suhu 56˚C (sekitar 135˚̊F), dan
masing-masing kolam mengalirkan air ke kolam di bawahnya dengan suhu sedikit
lebih rendah daripada sebelumnya. Di teras paling bawah terdapat sebuah air
terjun yang mengalir ke sebuah kolam air dingin. Di samping kolam air dingin
terletak sebuah kolam yang tidak dipanaskan yang suhunya sama dengan suhu
udara.
Saya
mengamati bahwa orang-orang berkerumun di air panas di atas atau di air dingin
di bawah. Banyak yang naik turun antara air panas dengan air dingin. Tetapi
tidak seorangpun memilih kolam berair suam-suam kuku yang di tengah! Airnya
tidak nyaman maupun tak membuat rileks.
Yang
ingin Yesus tekankan adalah bahwa jemaat Laodikia itu tidak menarik dan tidak
berguna, seperti kolam Hotel Pam yang suam-suam kuku. Jemaat Laodikia merasa
puas dengan yang biasa-biasa saja. Tanggapan Yesus mengenai jemaat ini sangat
mengagetkan, “Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu”. Jemaat-jemaat
terdahulu berada dalam kemunduran, tetapi jemaat yang ini benar-benar berada
dalam masalah.
Tuhan, selamatkan aku dari kondisi suam-suam kuku. Semoga
kesakianku memberikan kesegaran kepada semua orang pada hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar