Senin, 04 Maret 2013

5 Maret



"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: ENGKAU DIKATAKAN HIDUP, PADAHAL ENGKAU MATI! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal YANG SUDAH HAMPIR MATI, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” (Wahyu 3:1,2)

Dari kesaksian Yesus jelas bahwa jemaat bisa punya nama besar namun dalam keadaan mati. Hanya karena dia setia di masa lalu, tidak berarti  dia akan selalu demikian. Kitab Suci memberikan contoh menarik dari zaman Alkitab. Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar dan setia. Dia membaptis Yesus dan memperkenalkan Yesus kepada murid-muridnya. Allah merestui pelayanannya. Yesus bahkan menganggapnya penggenap nubuat. Yohanes Pembaptis adalah Elia yang dinubuatkan oleh Maleakhi (bnd. Maleakhi 4:5,6).
Namun para sarjana memperhatikan bahwa Injil Yohanes memperlakukan Yohanes Pembaptis berbeda ketimbang Injil lainnya. Injil Matius, Markus dan Lukas menampilkan Yohanes sebagai nabi yang diagungkan, memainkan peran Elia mempersiapkan jalan bagi Mesias. Namun di kitab Yohanes, Yohanes Pembaptis terus-menerus merendahkan dirinya jika dibandingkan dengan Yesus. Berbicara tentang Yesus, Yohanes mengatakan, “Ia harus makin besar, tetapi aku makin kecil” (Yohanes 3:30), dan “Dialah yang kumaksudkan ketika kukatakan : Kemudian daripadaku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yohanes 1:30)
Mengapa Injil Yohanes menyoroti pernyataan-pernyataan Yohanes yang merendahkan dirinya? Karena kita punya bukti bahwa banyak pengikut Yohanes Pembaptis yang gagal mengikut Yesus. Mereka menganggap Yohanes Pembaptis lebih besar dari pada Kristus dikarenakan teologi Yahudi pada zaman itu beranggapan bahwa yang terdahulu selalu lebih baik. Dia yang terlebih dahulu datang itu lebih baik. Jadi di akhir abad pertama, sebagian orang masih berpegang pada Yohanes Pembaptis. Penulis injil keempat menantang mereka agar bergerak maju dan mengikuti Yesus. Terus hanya menjadi murid Yohanes sebenarnya bukan mengikuti dia. Itu adalah menjadi bagian dari suatu gerakan religious yang berhasil mencapai tujuannya dan sekarang telah ketinggalan zaman dilihat dari sudut pandang Allah.
Berpegang pada suatu tradisi religious hanya karena kita selalu melakukannya atau dikarenakan orang tua kita melakukannya adalah hal yang berbahaya. Kadang gerakan-gerakan mengalami kemunduran sementara Allah bergerak maju. Setiap kita bertanggung jawab untuk mencari jalan Tuhan bagi diri kita, maka kita tidak bisa hanya memercayai para pendahulu kita.

Tuhan, tolong aku untuk mengikuti Engkau ke manapun jalan yang Engkau tunjukkan, bahkan saat Engkau menuju kearah yang tidak kusangka-sangka akan Engkau tempuh. Jaga aku agar tetap dekat dengan Firman-Mu dan digerakkan oleh Roh-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar