Rabu, 20 Maret 2013

21 Maret



"Dan tuliskanlah kepada malaikat JEMAAT DI LAODIKIA…” (Wahyu 3:14).

Pekabaran kepada Jemaat Laodikia berkaitan erat dengan sejarah serta lingkungan kota tersebut. Kota itu terkenal untuk persediaan air yang buruk. Suhunya suam-suam kuku, persediaan air penuh dengan sedimen dan batu gamping. Air terlalu dingin untuk mandi, namun terlalu hangat untuk bisa menyegarkan tubuh pada hari musim panas yang gerah. Yeremia memakai istilah makanan busuk untuk mengilustrasikan rasa jijik yang dirasakan Tuhan karena perilaku orang-orangnya (Yeremia 24). Dalam ayat di atas, Yesus memberikan gambaran yang sangat mewakili situasi di Laodikia.
Kota tersebut terkenal karena kemandiriannya. Kota itu adalah pusat perbankan yang penting pada zaman kaisar Romawi Domitianus. Laodikia begitu bangga dengan kekayaannya sehingga menolak bantuan kaisar setelah terjadi gempa bumi besar di kota tersebut. Kota itu juga terkenal karena tekstilnya. Terutama kain dan karpet yang ditenun dari wol hitam, yang sangat bertolak belakang dengan pakaian putih yang ditawarkan Yesus. Kota itu juga merupakan lokasi sekolah kedokteran abad pertama yang mengambil spesialisasi pengobatan menggunakan salep telinga dan mata.
Jadi kota Laodikia , merupakan tempat yang mandiri yang tidak merasa membutuhkan bantuan dari luar, sekalipun sistem airnya berasal dari luar dan tidak enak. Yesus menggunakan sejarah dan lingkungan di Laodikia sebagai ilustrasi tentang kelemahan-kelemahan jemaat setempat.
“[Mengapa Allah] melihat satu kondisi yang benar-benar berbeda dibandingkan apa yang dilihat Laodikia sendiri? Alasannya terletak pada fakta bahwa Allah dan Laodikia melihat dua hal yang berbeda. Laodikia memusatkan pandangannya pada perkara-perkara material.”
“Laodikia cenderung mengamati pencapaian-pencapaiannya yang sebenarnya tidak layak diperhitungkan. Dia mengenang rumah-rumah sakit dan klinik-kliniknya yang didirikan berkat kekayaannya. Dia menyurvei sekolah-sekolah dan universitas-universitas dimana dia berniat untuk membawa orang-orang mudanya ke jalan yang benar. Dia menghitung percetakannya, yang didirikannya untuk membawa pencerahan kepada dunia. Dia mengingat rumah-rumah ibadahnya, yang didirikannya di banyak kota di banyak negeri. Dia menghitung keanggotaanya, serta menganalisis persembahannya.”
“Pemikirannya kembali ke awal mula, dan dengan kebanggaan yang tak kentara dan tanpa disadari kembali ke tahun-tahun pertumbuhan, perkembangan dan pencapaiannya. Sungguh hasil yang luar biasa. Laodikia berbahagia, puas. Dia memiliki doktrin yang sempurna, organisasi yang kompeten, pesan yang berkemenangan. Siapa yang sanggup menyangkal semua ini?”

Tuhan, kami tidak selalu bisa mengatur dimana kami hidup. Oleh karena itu, tolong aku untuk menolak semua hal di sekelilingku yang dapat menarik aku jauh dari rencana-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar