“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di FILADELFIA…” (Wahyu 3:7)
Seperti
diketahui kebanyakan orang Amerika, nama Filadelfia
berarti “kasih persaudaraan”. Philadelphia, Pennsylvania, mendapat sebutan kota
Kasih Persaudaraan. Entah dari mana
asal nama kota Filadelfia kuno, tapi orang-orang Turki di sana masih
memperlihatkan karakteristik ini.
Kota
Filadelfia terletak di kota modern Alashehir. Kali pertama kami berkunjung
kesana, saya merasa tidak fit. Jadi saya berjalan menyusuri jalanan pada hari
pasar, mengamati sekeliling saya, tetapi tidak ingin berbicara atau terlibat
dengan orang-orang. Tiba-tiba seorang pria bergegas ke arah saya dari balik
sebuah kios sayuran. Tidak mampu berbicara bahasa Inggris, dia menunjuk kamera
saya, lalu dirinya dan kios sayurannya. Dia ingin saya memfotonya. Saya tahu
kebiasaan Timur Tengah seperti itu berarti “Engkau ambil fotonya, saya ambil bakshesh”. Dengan kata lain, bila saya
memfotonya, maka saya akan membayar beberapa dolar. Dengan hati yang tak nyaman, saya tidak tertarik memfoto
kios sayurannya. Tetapi saya berpura-pura, saya memfotonya, mengira dia akan
tertipu.
Ketika
saya selesai memfotonya, hal yang luar biasa terjadi. Dia membuat gerakan agar
saya menunggu sebentar, mengeluarkan kantong kertas dan mengisinya dengan
sayur-sayuran dari kiosnya, lalu menyerahkannya pada saya dan berkata, “Selamat
datang!” Dengan senyuman dan lambaian tangan dia mengantar saya pergi. Saya
benar-benar malu dengan sikap saya. Pada saat itu saya sadar bahwa adalah
teladan yang luar biasa dari kasih persaudaraan yang melatarbelakangi nama kota
tersebut.
Tidak
lama kemudian keluarga saya beserta tiga mahasiswa menemukan sebuah restoran
kecil, beberapa ratus meter dari pasar. Menu andalan mereka adalah roti keju
dengan salad. Karena kami adalah vegetarian, kedengarannya itu adalah hidangan
yang cocok untuk seorang pelancong. Kami mengawasi dengan takjub, saat koki
mengolah potongan-potongan roti panjang, mengisinya dengan keju lokal, lalu
menaruhnya dalam sebuah tungku dari batu–bata. Makanannya lezat dan harganya
hanya 5 dolar untuk kami berdelapan! Saya begitu tersentuh hingga memberikan
tip 25 sen sebagai tanda terima kasih. Karena anak-anak kadang lambat, kami
meninggalkan para mahasiswa dan langsung menuju ke bus.
Para
mahasiswa tiba 15 menit kemudian dengan hidangan roti keju yang lain. Rupanya
pria itu begitu terharu dengan tip dari saya sehingga dia menyiapkan hidangan
kedua bagi kami sebagai tanda terima kasih! Hal itu sangat membuat saya
terharu. Kasih persaudaraan adalah hal yang luar biasa, yang mendatangkan
sukacita bagi si pemberi maupun penerima. Saya tidak akan pernah melupakan
kawan-kawan Turki saya!
Tuhan, aku ingin memperlihatkan kasih-Mu dengan cara
memberikan diriku bagi sesama. Semoga Engkau menunjukkan makna kasih-Mu melalui
aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar