“Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari
pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan
juga PAKAIAN putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan KETELANJANGANMU YANG
MEMALUKAN; dan lagi minyak untuk
melumas matamu, supaya engkau dapat MELIHAT.”
(Wahyu 3:18)
Meskipun
pekabaran kepada ketujuh jemaat memiliki nilai universal, Yesus tentu saja
menyapa jemaat abad pertama serta kondisinya melalui hamba-Nya Yohanes. Tapi
Jemaat Laodikia tak menerima nasihat yang disampaikan .
Setelah
melewati saluran-saluran air kuno, bus akan menurunkan Anda di dasar gundukan,
yang puncaknya ternyata lading seorang petani. Saat Anda berjalan melintasi
ladang, Anda akan melihat ke bawah dan menatap dengan perasaan takjub, Anda pun
sadar bahwa sebuah kota besar berada di bawah tanah. Selanjutnya, orang bisa
melihat sisa-sisa tempat pemandian umum srta struktur lain mencuat dari dalam
tanah. Laodikia telah ditinggalkan lebih dari 1.500 tahun! Betul, jemaat di
Laodikia benar-benar telah dimuntahkan dari mulut Yesus (Wahyu 3:16), karena
dia tidak ada lagi.
Dalam
pengertian lain yang lebih mendalam, Laodikia masih tetap bertahan. Penulis
Kitab Wahyu tampaknya mengaitkan jemaat ini dengan umat Allah pada zaman Akhir
ini, yang menghadapi peperangan terakhir dalam sejarah bumi ini, Harmagedon.
Anda lihat, nasihat Yesus yang ditawarkan kepada Laodikia di dalam ayat kita
hari ini menggemakan nasihat yang diberikan kepada mereka yang sedang
menghadapi Harmagedon (Wahyu 16:15). Dua ayat mengandung empat kata bahasa
Yunani : “Pakaian”. “memalukan”, “ketelanjangan” serta bentuk kata kerja dari
melihat. Tidak ada ayat lain dalam Alkitab memiliki perpaduan kata-kata yang
sama.
Perhatikan
Wahyu 16:15 : “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia,
yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya,
supaya ia jangan berjalan dengan telanjang
dan jangan kelihatan kemaluannya."
Kata-kata untuk pakaian dan telanjang sudah jelas, bahkan dalam
terjemahan. Kata yang diterjemahkan kelihatan
kemaluannya mewakili dua kata bahasa Yunani untuk “melihat” dan “kemaluan”.
Saat Allah berseru kepada generasi terakhir di bumi ini, Dia menggunakan bahasa
Laodikia! Walaupun kota Laodikia sudah mati, sesuatu tentang dia masih ada
terus hingga zaman akhir.
Jadi
dalam pengertian tertentu, pekabaran kepada Laodikia mewakili para pengikut
Yesus yang mengalami krisis terakhir dari sejarah bumi ini. Allah memanggil
mereka yang tersisa untuk menerima nasihat yang ditujukan kepada Laodikia dan
untuk berpegang erat-erat pada kekayaan sejati yang Allah tawarkan. Pekabaran
kepada jemaat Laodikia, dalam pengertian khusus juga ditujukan kepada kita.
Tuhan, aku membutuhkan jubbah kebenaran-Mu hari ini. Beri
aku visi yang jelas untuk membedakan yang baik dan yang jahat dalam apapun yang
menimpaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar