Kamis, 14 Maret 2013

14 Maret



"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: LIHATLAH, AKU TELAH MEMBUKA PINTU BAGIMU, YANG TIDAK DAPAT DITUTUP OLEH SEORANG PUN…” (Wahyu 3:7,8)

Di pusat Kota Beijing, Cina, terletak istana kuno yang disebut Kota Terlarang. Dalam batas-batas tembok bangunan ini, para kaisar zaman kuno dinasti-dinasti Cina pernah hidup dan memerintah. Orang biasa tidak pernah boleh menginjakkan kaki di tanah yang dianggap suci ini, sehingga disebut Kota Terlarang.
Untuk dapat memasuki “kota” yang berbenteng kuat ini seseorang harus melewati gerbang Meridian sangat besar yang terdiri dari lima gerbang masuk. Gerbang di tengah dan terbesar di antaranya hanya untuk kaisar. Semua pejabat negara dan para anggota keluarga harus melewati satu di antara keempat gerbang yang lain. Satu-satunya pengecualian adalah seorang putri pada hari pernikahannya boleh memasuki kota melewati gerbang khusus itu. Selain itu, sekali dalam setahun, tiga sarjana paling top di Cina memperoleh kehormatan menggunakan gerbang bagi kaisar itu.
Surat kepada jemaat di Filadelfia memiliki ciri yang unik. Yesus tidak sekedar menganalisa masa lalu gereja dan menawarkan penyelesaian-Dia menyatakan apa yang sedang Dia lakukan bagi mereka di masa kini, menempatkan di hadapan mereka suatu pintu terbuka yang tidak dapat ditutup oleh siapapun. Sang Raja tidak menyediakan pintu itu bagi diri-Nya sendiri, tetapi membukakannya bagi para pengikut-Nya dari Filadelfia.
Apakah pintu ini, dan mengapa Yesus menawarkannya dan membuatnya tetap terbuka? Para komentator membrikan tiga saran.
1.       Yesus sebagai pintu. Sebagaimana di dalam Yohanes 10, Dia adalah yang menjaga pintu masuk ke dalam jemaat. Tidak seorangpun dapat menutup akses jemaat Filadelfia yang setia
2.       Pintu untuk peluang menjadi misionaris. Yesus menjanjikan kepada mereka bahwa upaya mereka untuk menginjili dunia yang terhilang ini akan sukses. (bnd. 1 Kor. 16:9 ; 2 Kor. 2:12 ; Kol. 4:3).
3.       Pintu untuk pengetahuan surgawi. Jika ini niat Yesus, itu adalah antisipasi pada Wahyu 4:1, yang menggambarkan suatu pintu terbuka di surga.
Walaupun ketiga saran di atas memiliki dukungan Alkitabiah, saya paling menyukai yang pertama. Meskipun yang lainnya mengeluarkan mereka dari keselamatan, tetapi Dia yang jauh lebih besar dibandingkan musuh-musuh mereka, yang menyambut mereka!

Terima kasih Tuhan, karena telah memberikan keselamatan yang penuh dan cuma-cuma di dalam Kristus. Saat aku melanjutkan perjalananku dengan-Mu, tolonglah aku agar tidak pernah meragukan hubunganku kepada-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar