Selasa, 05 Maret 2013

6 Maret



"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis :…ENGKAU DIKATAKAN HIDUP, PADAHAL ENGKAU MATI! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal YANG SUDAH HAMPIR MATI,..” (Wahyu 3:1,2)

Pendeta Charles merasa ada sesuatu yang salah. Meskipun setiap pagi dia meluangkan waktu berjam-jam untuk bermeditasi, dia tidak dapat memahami apa yang dibacanya. Orang-orang menerima khotbahnya dengan baik yang seringkali efektif. Namun, sukacita dalam pelayanan telah lenyap. Semua orang di sekelilingnya berpendapat, dia seorang pendeta yang efektif, tetapi di lubuk hatinya, dia tahu bahwa dia hanya sedang berpura-pura. Kita menyebutnya “kelelahan dalam pelayanan”. Kelelahan juga bisa menimpa kaum awam Kristen. Yesus menggambarkannya sebagai “dikatakan hidup padahal engkau sudah mati”. Kata sibuk, tapi hal-hal penting tidak dikerjakan.
Sardis punya nama besar, namun demikian Yesus berpendapat bahwa jemaat itu telah mati. Yang terjadi padanya mewakili ancaman yang dihadapi setiap gereja dan orang Kristen. Banyak anggotanya tidak memiliki sukacita di dalam iman dan merasa sulit untuk melayani Allah. Apa yang Anda lakukan saat Anda merasakan bahwa perkara-perkara Kristus tidak semenarik dulu? Saya mendapati hal-hal berikut ini bermanfaat.

  1. Bersedia untuk berubah. Jika Anda merasa tidak ingin berubah, biarkanlah Allah tahu bahwa Anda bersedia untuk dibuat bersedia (Yohanes 7:7). Sering saya merasa terbagi secara rohani : 30 persen dari diri saya ingin melayani Tuhan dengan segenap hati, dan 70 persen lagi saya merasa lelah dan tidak menginginkannya saat ini. Jika Anda mempersembahkan apa yang Anda miliki di atas altar, Tuhan sanggup menumbuhkan komitmen Anda menjadi suatu keputusan yang tegas.
  2. Buatlah keputusan yang radikal dan tegas. Yesus menggunakan kata yang keras, “Bertobatlah!” Anda mungkin harus mengambil tindakan tegas, membuang beberapa hal, berganti pekerjaan, melakukan yang radikal. Katakan pada diri sendiri, “Aku tidak akan membiarkan satu haripun berlalu tanpa mengambil tindakan berada di tempat dimana Allah ingin aku berada.”
  3. Kembali ke tempat dimana Anda terakhir kalinya melihat terang. Buat buku catatan dan tuliskan poin-poin dari kehidupan rohani Anda. Saat keadaan berjalan tidak baik, Anda bisa membaca buku catatan itu dan dikuatkan. Buku renungan terbaik yang bisa Anda dapatkan adalah buku yang Anda tulis sendiri.
  4. Kembangkan perasaan bertanggung jawab secara eskatologi. Yesus akan kembali dan akan meminta semua untuk memberikan pertanggungjawaban atas kehidupan kita. Saat kita menyadari nilai dari setiap pemikiran dan tindakan dilihat dari sudut pandang keabadian, hal itu akan memotivasi kit untuk bergerak dengan tindakan yang tegas.

 Tuhan, nyalakan kembali api Roh di dalam hatiku hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar