Minggu, 17 Maret 2013

18 Maret

"Aku datang segera. PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” (Wahyu 3:11).

Ketiga anak saya sedang tumbuh dewasa. Namun mereka semua berbeda-beda. Misalnya, saat saya membacakan dongeng bagi mereka di malam hari, yang tertua cenderung mengulangi apa yang saya ucapkan, mencoba bercerita lebih baik dibandingkan saya. Anak yang tengah berusaha naik ke pangkuan saya sehingga dia bisa melihat gambar-gambar. Yang termuda akan melompat-lompat sekeliling ruangan sambil memerankan bagian-bagian cerita. Masing-masing anak memperlihatkan gaya belajar yang unik.

Sekarang perbedaan itu terlihat dalam menangani uang. Yang tertua, putri, senang menabung untuk “masa-masa sulit.” Anak yang lain cenderung menghabiskan setiap dolar begitu mendapatkannya untuk barang-barang yang tahan lama. Anak ketiga sama cepatnya menghabiskan uang, namun untuk kesenangan jangka pendek, seperti permen, permainan komputer, dan roti stik keju. Sebagai orangtua, kami memberi nasihat, dan terkadang mengizinkan mereka membuat kesalahan supaya mereka bisa belajar.

Ketika yang tertua berusia kurang lebih 3 tahun, kami mengunjungi pasangan lain yang juga memiliki anak seusianya. Sebelumnya, si ibu membagikan beberapa kismis pada kedua anak itu. Saya perhatikan bahwa putri saya melakukan sesuatu dengan satu tangan. Saat melakukan permainan, dia menggunakan satu tangan saja, tangan yang satunya tak kelihatan. Bahkan saat makan pun dia tidak mengacak-acak makanan dengan kedua tangannya seperti biasa. Akhirnya jelas bahwa dia telah mengepalkan tangan yang satunya sehingga dia tidak akan kehilangan apa yang digenggamnya. Ketika saya memintanya untuk menunjukkan apa yang digenggam di tangannya, dengan malu-malu dia membuka kepalannya untuk memperlihatkan kurang lebih delapan buah kismis. Karena sangat suka kismis, dia memutuskan untuk menghematnya pada “masa-masa sulit.” Dia memegangi kismisnya seakan-akan seluruh hidupnya bergantung pada itu.

Yesus mendorong jemaat di Filadelfia agar “berpegang erat-erat” pada apa yang mereka miliki. Mereka harus berpegang pada nilai-nilai tertentu dengan tekad bulat seperti yang dilakukan putri saya dengan kismisnya. Yesus ingin agar mereka berpegang teguh pada keselamatan mereka (Yoh. 10:29). Dia ingin agar mereka berpegang teguh pada kesabaran mereka dan tidak melenceng dari rencana Allah bagi hidup mereka. Dan Yesus ingin agar mereka berpegang teguh pada kekonsistenan mereka menaati Dia dan melakukan yang benar.

Jadi, jangan pernah menyerah! Berpeganglah erat-erat pada apa yang benar-benar berarti. Yesus akan datang segera.

Tuhan, tolonglah aku mengenali hal-hal penting bagi-Mu dalam kehidupanku. Aku ingin berpegang pada itu dengan segenap kekuatan yang Kauberikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar